Pertanyaan:
Aku ingin mengetahui hukum kecelakaan mobil dan musibah yang berkaitan dengannya; Apakah itu semua sudah ditetapkan dan tertulis dalam lembar catatan takdir sejak penciptaan (langit dan bumi), dan terjadi sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan? Apakah itu bagian dari iman terhadap qadha dan qadar? Ataukah kecelakaan tersebut bentuk dari kelalaianku dan ketidakhati-hatianku saat mengemudi? Ataukah ini ujian dari Allah untuk mengetahui kesabaranku dalam menghadapi musibah? Atau, apakah Allah sedang marah padaku?
Jawaban:
Alhamdulillah wash sholatu was salamu’ala Rasulillah, amma ba’d:
Segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini, entah itu yang baik maupun yang buruk, telah diketahui terlebih dahulu oleh Allah ta’ala, dan telah tertulis dalam al-Lauhul Mahfuuzh sebelum semua makhluk hidup diciptakan. Hal ini sebagaimana yang difirmankan oleh Allah ta’ala,
قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللّهُ لَنَا.
“Tidaklah ada musibah yang menimpa kami melainkan apa yang telah dituliskan (ditakdirkan) oleh Allah bagi kami.”[1]
Allah ta’ala juga berfirman,
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ
“Tidaklah ada musibah yang terjadi melainkan atas izin Allah.”[2]
Allah ta’ala juga berfirman,
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan sesuatu sesuai dengan kadarnya.”[3]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga pernah bersabda,
إن أول ما خلق الله القلم، فقال له: اكتب، قال: رب وماذا أكتب؟ قال: اكتب مقادير كل شيء حتى تقوم الساعة.
“Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan oleh Allah adalah Qalam (pena), maka Allah pun berfirman padanya, ‘Tulislah!’ Ia menjawab, ‘Wahai Rabbku, apa yang harus aku tulis?’ Allah berfirman, ‘Tulislah seluruh takdir yang akan terjadi hingga datangnya hari kiamat.’”[4]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga pernah bersabda,
كتب الله مقادير الخلائق قبل أن يخلق السماوات والأرض بخمسين ألف سنة.
“Allah telah menulis takdir-takdir seluruh makhluk-Nya sebelum lima puluh ribu tahun diciptakannya langit dan bumi.[5]
Tidak ada pertentangan antara kecelakaan yang menimpa seorang hamba dengan ketetapan dan takdir Allah, tidak ada pula pertentangan antara takdir dengan kelalaian seseorang atau tidak adanya kesempatan mengambil sebab-sebab yang seharusnya bisa menyelamatkannya dari kecelakaan. Mengapa bisa demikian? Karena hal tersebut merupakan ketetapan dan takdir Allah ta’ala, karena memang Allah-lah yang menciptakan segala sesuatu beserta sebab-sebabnya dan mengaitkannya dengan hikmah-Nya subhanahu wa ta’ala.
Adapun hikmah di balik peristiwa-peristiwa tersebut sebagaimana hikmah pada musibah-musibah yang lain; bisa jadi untuk menggugurkan dosa, menghapus keburukan, meninggikan derajat, agar memperbanyak amal shaleh, menguji orang-orang beriman dan sebagai pembeda antara mereka dengan orang-orang munafik. Bisa jadi pula adanya peristiwa tersebut sebagai bentuk hukuman (balasan) yang disegerakan bagi orang beriman atas sebagian dosa yang telah ia perbuat. Wallahu a’lam.
Sumber:
https://islamweb.net/ar/fatwa/128849/لا-تعارض-بين-كون-الحوادث-بقدر-الله-وكونها-قد-تقع-بتقصير-العبد
Alih Bahasa:
Abu Yusuf Wisnu Prasetya, S.H
[1] QS. At-Taubah: 51.
[2] QS. At-Taghabun: 11.
[3] QS. Al-Qamar: 49.
[4] HR. Abu Dawud, no. 4700. Dinilai shahiih oleh Syekh al-Albani.
[5] HR. Muslim, no. 2653.
