
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Allahumma inni asaluka bianniy asyahdu annaka antallahu la ilaha illa anta al-ahadu as-shomadu alldzi lam yalid wa lam yulad wa lam yakun lahu kufuwan ahad
Dari Abdullah bin Buraidah dari bapaknya, bahwasannya Nabi shallahu ‘alaihi wasallam pernah mendengar seseorang mengucapkan pujian tsb (diatas) sebelum berdoa, kemudian Nabi shallahu ‘alaihi wasallam pun mengatakan:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ سَأَلَ اللَّهَ بِاسْمِهِ الْأَعْظَمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى
“Demi Dzat yang jiwaku ada di tanganNya, sungguh ia telah meminta dengan namaNya yang paling agung, yang apabila Dia dimintai suatu doa maka Dia akan mengabulkan dan apabila diminta dengannya maka Dia akan memberi.”
Shahih, HR Tirmidzi no: 3397, Ahmad no: 21874 dan 21887, dan Ibnu Hibban no: 891