FAEDAH DARI KISAH MARYAM & NABI ISA

FAEDAH DARI KISAH MARYAM & NABI ISA

الحَمْدُ للهِ الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ، وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيْكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيْرًا. أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتعَالى وَأَشْكُرُهُ، أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ صُنْعًا وَتَدْبِيْرًا. وَأَسْتَعِيْنُهُ وَأَسْتَهْدِيْهِ وَأَسْتَغْفِرُهُ، وَكَفَى بِرَبِّكَ هَادِيًا وَّنَصِيْرًا. وَأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَمْ يَزَلْ عَلِيًّا كَبِيْرًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، خَيْرُ البَرِيَّةِ، وَمُجَدِّدُ الحَنِيْفِيَّةِ، وَرَافِعُ لِوَاءِ الوَحْدَنِيَّةِ، وَمُحَطِّمُ كِيَانِ الوَثَنِيَّةِ، أَرْسَلَهُ إِلَى الثَّقَلَيْنِ هَادِيًا وَّمُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًا. صَلَّى الله عليه وعلى آله وأزوَاجِهِ الذين أَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرَهُم تَطْهِيْرًا، وَأَصْحَابِهِ وَأَتْبَاعِهِ سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.

أَمَّا بَعْدُ:

فَيَا أَيها المسلمون، اتَّقُوا الله حقَّ تُقاتِه وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون.

Jemaah salat Jum’at rahimakumullah …

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah ‘azza wa jalla dengan sebaik-baik takwa, menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Bersyukurlah hanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala kenikmatan yang telah Dia berikan kepada kita, dan ber-istighfar¬-lah hanya kepada-Nya atas segala dosa yang sering kali kita lakukan di setiap harinya.

Shalawat beserta salam, semoga senantiasa tercurahlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarganya, para sahabatnya dan umatnya yang senantiasa mengikuti sunnah-sunnah beliau hingga hari akhir nanti.

Mari Kita Simak Cerita Maryam dan Nabi Isa

Ma’asyirol muslimin rahimakumullah …

Maryam ‘alaihas salam, merupakan sosok wanita keturunan dari keluarga Nabi Dawud ‘alaihis salam, yang teramat suci lagi ahli ibadah. Allah subhanahu wa ta’ala mengaruniainya seorang putra yang bernama Isa; seorang lelaki saleh, sangat berbakti pada ibunya dan sangat taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Nabi Isa ‘alaihis salam lahir ke muka bumi tanpa adanya seorang ayah. Ketika itu, di saat Maryam ‘alaihas salam sedang mengasingkan diri ke Baitul Maqdis, membuat sebuah tempat tinggal khusus untuk ibadah, maka Allah subhanahu wa ta’ala utus malaikat Jibril untuk menemui Maryam, guna meniupkan ruh kepadanya sehingga dia pun hamil.

Ketika itu, malaikat Jibril menemui Maryam dengan berubah menjadi sosok lelaki yang sangat tampan nan rupawan, sehingga hal ini membuat Maryam takut terkena fitnahnya, maka ia pun berkata,

﴿ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمٰنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا! ﴾

“Wahai fulan, jika engkau memang benar-benar orang yang bertakwa, takutlah kepada Allah. Jangan macam-macam kau di sini! Sungguh, aku berlindung kepada Allah Yang Maha Pengasih dari hal-hal buruk yang ada pada dirimu!”

Mendengar hal tersebut, maka lelaki yang sejatinya adalah malaikat Jibril pun menenangkan Maryam sembari menjelaskan,

﴿ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا ﴾

“Tenanglah, aku bukan seperti yang kau kira. Sesungguhnya aku ini adalah utusan Rabb-mu untuk memberitahumu bahwa Dia akan mengaruniakan padamu seorang anak laki-laki yang suci.”

Maryam pun kaget seraya berkata,

﴿ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيًّا ﴾

“Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi, sementara diriku tidak pernah sama sekali disentuh oleh seorang lelaki manapun, dan aku bukan pula seorang wanita pezina?! Bagaimana mungkin aku bisa hamil?”

Jibril ‘alaihis salam mengatakan,

﴿ كَذٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌۖ وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّا … ﴾

“Demikianlah. Allah ta’ala mengabarkan, ‘Bahwa hal itu sangat mudah bagi-Ku untuk melakukannya. Kami menjadikannya (yaitu Nabi Isa ‘alaihis salam) sebagai tanda kebesaran Allah, serta sebagai rahmat dari Kami untuk seluruh manusia …” (QS. Maryam: 16-21).

Jemaah ramihakumullah ….

Singkat cerita, Nabi Isa pun lahir. Maryam membawanya dan bertemu dengan kaumnya. Mereka pun kaget melihat Maryam yang menggendong seorang bayi laki-laki. Mereka pun berkata padanya,

﴿ يَا مَرْيَمُ لَقَدْ جِئْتِ شَيْئًا فَرِيًّا ۝ يَا أُخْتَ هَارُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ امْرَأَ سَوءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّا ﴾

“Wahai Maryam, sungguh engkau telah melakukan sesuatu yang sangat hina! Wahai saudarinya Harun, engkau ini adalah sosok wanita yang berasal dari keturunan manusia-manusia terbaik lagi bersih, ayahmu bukanlah orang yang buruk, ibumu bukan pula seorang wanita pezina, namun mengapa engkau melakukan perbuatan sekeji ini?”

Saat itu, Maryam yang sedang puasa untuk tidak berbicara dengan siapa pun hanya diam. Lalu, ia memberikan isyarat kepada kaumnya agar bertanya sendiri kepada putranya yang sedang digendong. Mereka pun bingung seraya berkata, “Bagaimana mungkin kami berbicara dengan seorang bayi yang masih dalam buaiyan?!”

Di saat itulah Nabi Isa ‘alaihis salam berkata,

﴿ إِنِّي عَبْدُ اللهِ آتَانِيَ الكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا ۝ وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا ۝ وَبَرًّا بِّوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا ۝ وَالسَّلَامُ عَليَّ يَومَ وُلِدْتُّ وَيَومَ أَمُوتُ وَيَومَ أُبْعَثُ حَيًّا ﴾

“Sesungguhnya aku adalah hamba Allah. Dia (Allah) telah memberikan padaku kitab Injil dan menjadikanku sebagai seorang Nabi. Allah telah menjadikanku sebagai orang yang diberkahi lagi memberikan petunjuk di mana pun aku berada. Allah juga berwasiat kepadaku untuk senantiasa menunaikan salat dan zakat selama aku masih hidup. Selain itu, Allah juga memerintahkanku untuk selalu berbakti pada ibuku, dan Dia tidak menjadikanku sebagai orang yang sombong lagi celaka. Keselamatan senantiasa tercurahlimpahkan untukku pada hari kelahiranku, hari kematianku, dan hari di mana aku dibangkitkan dalam keadaan hidup.” (QS. Maryam: 27-33).

وبَارك الله لي ولكم في القرآن العظيم، ونَفعني وإِياكم بهدي سيد المرسلين، أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم ولجميع المسلمين، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.

Khotbah kedua

Alhamdulillah wash sholatu was salamu’ala rasulillah…

Jemaah rahimani wa rahimakumullah…

Dari apa yang dikabarkan oleh Allah ‘azza wa jalla mengenai Maryam dan putranya, Isa ‘alaihis salam bisa kita ambil beberapa pelajaran, di antaranya ialah:

1. Nabi Isa adalah hamba dan utusan Allah

Nabi Isa ‘alaihis salam merupakan hamba Allah dan utusan-Nya. Dia bukanlah Tuhan. Bukan pula malaikat. Dia manusia biasa yang Allah angkat sebagai Nabi dan Rasul. Maka aneh, jika sampai ada seorang muslim kok menyamakan Nabi Isa ‘alaihish sholatu was salam dengan Tuhan sebagaimana orang-orang Nashrani. Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah!

Seorang mukmin sejati, ialah yang meyakini dengan seyakin-yakinnya, bahwa Isa ‘alaihis salam adalah seorang Nabi dan Rasul-Nya.

2. Pentingnya ibadah salat dan zakat

Salat dan zakat, merupakan dua dari berbagai macam ibadah yang disyariatkan oleh Allah ‘azza wa jalla. Dengan disyariatkannya salat dan zakat sejak zaman dahulu, merupakan tanda, bahwa keduanya adalah ibadah yang sangat agung lagi penting bagi setiap hamba. Terutama salat, yang merupakan rukun kedua dalam Islam yang harus benar-benar dijaga. Namun sayangnya, masih banyak di antara kaum Muslimin yang meremehkannya, mengabaikannya, bahkan na’udzubillah sampai meyakini bahwa salat lima waktu itu tidak wajib.

Ketahuilah, banyak dalil dalam Al-Qur’an maupun hadis yang menunjukkan bahwa celakanya seseorang yang meninggalkan ibadah salat, di antaranya ialah apa yang Allah ceritakan dalam Al-Qur’an surah al-Muddatstsir ayat 42-42, bahwa Allah menyediakan neraka Saqar bagi mereka yang enggan menunaikan salat.

3. Pentingnya berbakti pada kedua orang tua

Berbakti pada kepada kedua orang tua, merupakan amal ibadah yang agung. Saking agungnya amalan tersebut sampai-sampai Allah menggandengkannya dengan perintah tauhid. Hal ini sebagaimana yang Allah sampaikan dalam QS. Al-Isra ayat ke-23.

هَذَا وصَلُّوا وَسَلِّمُوا رَحِمَكُمُ الله، عَلَى خَيرِ الْأَنَامِ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ ﷺ، كَمَا أَمَرَكُمْ بِذَلِكَ رَبُّكُمْ سبحانه وتعالى: (إنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الذين ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا). اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد. وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد. اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات، إنّك قريب سميع مجيبُ الدعوات، يا ربَّ العالمين. ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكوننَّ مِنَ الخاسرين. ربنا لا تُزِغْ قلوبنا بعد إذ هَدَيتَنَا وهب لنا مِن لّدُنْكَ رَحمةً إنَّكَ أَنْتَ الوهَّاب. ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار. وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدِّين. وآخر دعونا أن الحمد لله ربِّ العالمين.

Ditulis Oleh:
Abu Yusuf Wisnu Prasetya, S.H

Related Posts

  • All Post
  • Doa-Doa
  • Kajian Islam
  • Khotbah Jumat
  • Muamala
  • Tanya Ulama
    •   Back
    • Akhlak
    • Fiqih
    • Hadis
    • Sirah Sahabat
    • Tafsir
    • Umum
    •   Back
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
    •   Back
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    •   Back
    • Rukun Islam
    • Rukun Iman
    • Umum
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
Adobe Stock

June 17, 2025/

JAKARTA – Setiap orang, pasti akan merasa bahagia jika dicintai, termasuk meraih cinta Allah. Dia akan...

Edit Template

Yuk Subscribe Kajian Sunnah

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.

Popular Posts

No Posts Found!

Trending Posts

No Posts Found!

© 2024 Kajiansunnah.co.id