GUYUB RUKUN BARENG TETANGGA

Definisi “guyub rukun bareng tangga” dan hukumnya

         Guyub artinya kumpul, sedangkan rukun bisa kita artikan dengan damai. Jadi, sederhananya, guyub rukun bareng warga maknanya ialah: “Hidup damai bersama dengan tetangga.”

Siapakah yang dinamakan dengan tetangga?

         Pertanyaannya, siapakah yang dinamakan dengan tetangga? Para ulama kita menjelaskan:

  1.     Empat puluh rumah ke depan, belakang, kanan, dan kiri.[1]
  2.     Rumahnya dekat dengan rumah Anda.
  3.     Tempat tinggalnya berdampingan dengan tempat tinggal Anda.
  4.     Anda dan dia sering bertemu di setiap waktu/hari.[2]

Hukum guyub rukun

         Hukumnya adalah wajib. Banyak sekali nash dari Al-Qur’an maupun hadis-hadis Nabi shallallahu’alaihi wa sallam yang menjelaskan mengenai hal ini. Di antaranya ialah firman Allah ta’ala berikut:

﴿ وَاعْبُدُوا اللهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًاۖ وَبِالوَالِدَينِ إِحْسَانًا وَبِذِي القُرْبَى وَاليَتٰمَىٰ وَالْمَسَــٰكِينِ وَالجَارِ ذِي القُرْبَى وَالجَارِ الجُنُبِ …﴾

         “Beribadahlah kalian hanya kepada Allah, jangan mempersekutukan-Nya dengan satu apapun, dan berbuat baiklah kalian kepada kedua orang tua, kerabat dekat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat maupun jauh …”[3]

         Dalam sebuah hadis juga disebutkan, bahwa Aisyah radhiyallahu’anha pernah mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

« مَا زَالَ جِبْرِيلُ يُوصِينِي بِالجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ لَيُوَرِّثَنَّهُ »

         “Malaikat Jibril senantiasa mewasiatkan kepadaku untuk sesering mungkin berbuat baik kepada tetannga, sampai-sampai aku mengira bahwa tetangga itu akan mewarisi (hartaku).”[4]

Contoh berbuat baik kepada tetangga

Di antara bentuk berbuat baik kepada tetangga, ialah dengan menjaga kehormatan mereka, yaitu tidak menyakiti mereka, baik itu berupa ucapan maupun perbuatan. Contoh menjaga mereka dari ucapan; tidak mencela, ngerasani (ghibah), atau memfitnah mereka. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mengingatkan,

« مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَومِ الآخِرِ فَلَا يُؤْذِي جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيفَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَومِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ! »

         “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka janganlah dia menyakiti tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah dia memuliakan tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah dia berkata baik atau diam!”[5]

Suatu hari, pernah ada seseorang mendatangi Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, lalu bertanya,

يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ فُلَانَةً تَقُومُ اللَّيلَ وَتَصُومُ النَّهَارَ، وَتَفْعَلُ، وَتَصَدَّقُ، وَتُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا؟

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya si fulanah itu adalah sosok wanita yang rajin salat malam, berpuasa sunnah, melakukan banyak kebaikan dan suka bersedekah, akan tetapi bersamaan dengan itu, dia senang menyakiti tetangga dengan lisannya, bagaimana pendapatmu mengenai hal ini?”

Beliau pun menjawab,

لَا خَيْرَ فِيهَا، هِيَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ!

“Tidak ada kebaikan padanya. Dia termasuk penghuni neraka!”[6]

Oleh karena itu dalam riwayat lain disebutkan,

لَا يَدْخُلُ الجَنَّةَ مِنْ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ!

         “Tidak masuk surga orang yang membuat tetangganya selalu merasa tidak nyaman dengan perbuatan buruknya!”[7]

Contoh menjaga kehormatan mereka dari perbuatan; tidak menzinai pasangan mereka. Ini termasuk dosa besar, bahkan dosanya jauh lebih besar daripada berzina dengan istri tetangga dan mencuri barang-barangnya. Dari al-Miqdad bin al-Aswad radhiyallahu’anhu, bahwa suatu hari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bertanya kepada para sahabatnya,

مَا تَقُولُونَ فِي الزِّنَا؟

         “Apa pendapat kalian mengenai perbuatan zina?”

         Mereka menjawab,

حَرَّمَهُ اللهُ وَرَسُولُهُ فَهُوَ حَرَامٌ إِلَى يَومِ القِيَامَةِ.

         “Zina adalah perbuatan yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Perbuatan tersebut hukumnya haram sampai hari Kiamat.”

         Setelah itu, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

لَأَنْ يَزْنِيَ الرَّجُلُ بِعَشْرَةِ نِسْوَةٍ، أَيْسَرُ عَلَيهِ مِنْ أَنْ يَزْنِيَ بِامْرَأَةِ جَارِهِ.

         “Seseorang yang menzinai sepuluh wanita, azabnya jauh lebih ringan daripada seseorang yang menzinai istri tetangganya.”

         Beliau bertanya lagi, “Lalu apa pendapat kalian mengenai pencurian?”

         Mereka menjawab, “Mencuri adalah perbuatan yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Perbuatan tersebut hukumnya haram.”

         Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pun bersabda,

لِأَنْ يَسْرِقَ الرَّجُلُ مِنْ عَشْرَةِ أَبْيَاتٍ أَيسَرُ عَلَيهِ مِنْ أَنْ يَسْرِقَ مِنْ جَارِهِ.

         “Seseorang yang mencuri harta di sepuluh rumah, azabnya jauh lebih ringan daripada seseorang yang mencuri harta di rumah tetangganya.”[8]

         Oleh karena itu, hati-hati, jangan sampai menyakiti tetangga, apalagi sampai tukaran (bermusuhan), sampai pindah rumah. Ancamannya ngeri. Dalam sebuah atsar disebutkan, dari Abu ‘Amir al-Himshi, bahwa Tsauban mengatakan,

مَا مِنْ رَجُلَينِ يَتَصَارَمَانِ فَوقَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ، فَيَهْلِكُ أَحَدُهُمَا، فَمَاتَا وَهُمَا عَلَى ذَلِكَ مِنَ الْمُصَارَمَةِ، إِلَّا هَلَكَا جَمِيعًا. وَمَا مِنْ جَارٍ يَظْلِمُ جَارَهُ وَيَقْهَرُهُ حَتَّى يَحْمِلَهُ ذَلِكَ عَلَى أَنْ يَخْرُجَ مِنْ مَنْزِلِهِ، إِلَّا هَلَكَ.

         “Dua orang yang saling bermusuhan lebih dari tiga hari, kemudian salah satu dari keduanya mati dengan membawa dendam permusuhan tersebut, niscaya mereka akan celaka semua di akherat. Dan seseorang yang zalim kepada tetangganya sampai membuat dia pergi (pindah) dari tempat tinggalnya, niscaya orang yang zalim itu celaka!”[9]

Keutamaan guyub rukun bareng tangga

  1.     Mulia di sisi Allah.

Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash radhiyallahu’anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda,

وخَيْرُ الجِيْرَانِ عِنْدَ اللهِ خَيرُهُمْ لِجَارِهِ.

         “Sebaik-baik tetangga di sisi Allah, adalah dia yang paling baik kepada tetangganya.”[10]

  1.     Pertanda mendapatkan kebahagiaan hidup.

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda,

أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ الواسِعُ، وَالجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الهَنِيءُ.

         “Ada empat tanda kebahagiaan yang dimiliki oleh seseorang, yaitu; (1) istri yang salehah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang saleh, dan kendaraan yang nyaman.”[11]

Disarikan dari kitab: Ahaaditsul Akhlaaq, karya Syekh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr

Ditulis Oleh:
Al-Faqir Abu Yusuf Wisnu Prasetya, S.H

[1] Pendapat al-Hasan al-Bashri rahimahullah.

[2] Pendapat Syekh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr hafizhahullah.

[3] QS. An-Nisa’: 36.

[4] HR. Al-Bukhari, no. 6015 dan Muslim, no. 2625.

[5] HR. Al-Bukhari, no. 6018, dan Muslim, no. 48.

[6] HR. Al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, no. 119. Dinilai shahiih oleh Syekh al-Albani.

[7] HR. Muslim, no. 46. Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu.

[8] HR. Ahmad, no. 23854. Dinilai shahiih oleh Syekh al-Albani.

[9] Riwayat Imam al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, no. 127. Dinilai shahiih oleh Syekh al-Albani.

[10] HR. Ahmad, no. 6566, at-Tirmidzi, no. 1944, dan dinilai shahiih oleh Syekh al-Albani.

[11] HR. Ibnu Hibban, no. 4032. Dinilai shahiih oleh Syekh al-Albani.

Related Posts

  • All Post
  • Doa-Doa
  • Kajian Islam
  • Khotbah Jumat
  • Muamala
  • Tanya Ulama
    •   Back
    • Akhlak
    • Fiqih
    • Hadis
    • Sirah Sahabat
    • Tafsir
    • Umum
    •   Back
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
    •   Back
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    •   Back
    • Rukun Islam
    • Rukun Iman
    • Umum
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
Adobe Stock

June 17, 2025/

JAKARTA – Setiap orang, pasti akan merasa bahagia jika dicintai, termasuk meraih cinta Allah. Dia akan...

Edit Template

Yuk Subscribe Kajian Sunnah

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.

Popular Posts

No Posts Found!

Trending Posts

No Posts Found!

© 2024 Kajiansunnah.co.id