
JAKARTA – Doa dikabulkan adalah harapan setiap muslim ketika ia mengangkat tangan memohon kepada Allah. Dalam Islam, doa bukan hanya sekadar permintaan, melainkan bentuk ibadah yang menunjukkan ketundukan, penghambaan, dan pengakuan bahwa tidak ada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah. Seorang hamba yang berdoa sejatinya sedang menegaskan bahwa semua urusan hidupnya hanya bergantung kepada Rabb yang Maha Kuasa.
Allah Ta’ala telah menjanjikan dalam firman-Nya bahwa setiap doa tidak akan sia-sia. Ia akan dikabulkan pada waktu yang terbaik, dengan cara yang paling bijaksana. Karena itu, memahami kapan doa dikabulkan dan bagaimana adab dalam berdoa menjadi bagian penting dari keimanan seorang muslim.
Doa dalam Islam
Doa memiliki kedudukan yang sangat agung. Doa merupakan ibadah yang sangat dicintai oleh Allah. Doa menjadi bukti ketergantungan seorang hamba kepada Rabb Subhanahu wa Ta’ala dalam meraih apa-apa yang bermanfaat dan menolak apa-apa yang membawa mudharat baginya. Doa juga menunjukkan kecondongan seorang hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala — bahwa tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan-Nya.
Allah Ta’ala berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”
(QS. Ghafir: 60)
Waktu-Waktu Mustajab Doa Dikabulkan
1. Sepertiga malam terakhir
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir, lalu berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang memohon ampun, maka akan Aku ampuni.’”
(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Ketika sujud dalam salat
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Posisi terdekat seorang hamba dengan Rabb-nya adalah ketika ia sedang sujud. Maka perbanyaklah doa ketika itu.”
(HR. Muslim no. 482)
3. Antara adzan dan iqamah
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Doa di antara adzan dan iqamah tidak akan ditolak.”
(HR. Abu Dawud no. 521)
4. Saat hujan turun
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Doa tidak tertolak pada dua waktu: ketika adzan dan saat hujan turun.”
(HR. Al-Hakim, hasan)
5. Hari Jumat – menjelang magrib
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Pada hari Jumat terdapat satu waktu, jika seorang muslim mendapati waktu itu dalam keadaan salat dan berdoa, maka Allah akan memberinya apa yang ia minta.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
6. Saat berbuka puasa
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya doa orang yang berpuasa ketika berbuka tidak akan ditolak.”
(HR. Ibnu Majah no. 1753)
7. Ketika safar dan saat terzhalimi
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tiga doa yang mustajab: doa orang yang terzhalimi, doa orang yang sedang safar, dan doa orang tua kepada anaknya.”
(HR. Tirmidzi no. 1905)
Syarat Agar Doa Dikabulkan
Selain waktu mustajab, doa dikabulkan juga perlu memenuhi adab dan
syarat agar dikabulkan:
- Ikhlas karena Allah.
- Tidak tergesa-gesa ingin hasil.
- Yakin akan dikabulkan.
- Mengonsumsi yang halal.
- Tidak berdoa untuk keburukan.
- Disertai tawakal dan usaha.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Doa seorang hamba akan senantiasa dikabulkan selama ia tidak tergesa-gesa. Ia berkata: ‘Aku sudah berdoa, tapi tidak juga dikabulkan.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Doa adalah bentuk ibadah dan bukti ketergantungan hamba kepada Rabb-nya. Allah tidak pernah menolak doa hamba yang tulus, hanya saja dikabulkan dengan cara terbaik: langsung diberikan, disimpan untuk akhirat, atau menghindarkan dari keburukan. Karena itu, jangan pernah berhenti berdoa dan berharap kepada-Nya.