KAPANKAH RAMADAN ITU TIBA?

KAPANKAH RAMADHAN ITU TIBA?

JAKARTA – Berpuasa di bulan Ramadhan tidak boleh sembarang waktu. Arda beberapa hal yang harus benar-benar diyakini, termasuk terkait hilal penanda dimulainya ibadah bulan suci ini.

Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan, “Kita mengetahui dengan mudah dari ajaran Islam, bahwa tidak diperbolehkan dalam menentukan hilal puasa, haji, ‘iddah atau ila’, atau hukum-hukum lain yang terkait dengan hilal, dengan informasi dari Ahli Hisab baik menyatakan telah melihat atau belum, karena nash-nash dari Nabi shallallahu’alaihi wa sallam mengenai hal tersebut sangatlah banyak. Bahkan para ulama kaum Muslimin telah sepakat dengan hal tersebut.”[1]

Oleh karena itu, alangkah baiknya ketika kita ingin menentukan kapan Ramadan itu terjadi, sekurang-kurangnya bisa menggunakan dua metode berikut;

1. Melihat hilal awal bulan yang dilakukan oleh seorang laki-laki muslim atau wanita muslimah yang adil, baligh, berakal, bersih dan diterima persaksiannya.

2. Jika belum terlihat, maka bisa dengan menggenapkan bilangan (tanggal) pada bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari.

Dua cara di atas berdasarkan dalil, yaitu firman Allah ‘azza wa jalla dan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam. Berikut bunyinya,

﴿ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ﴾

“Barangsiapa di antara kalian menyaksikan hilal (di negeri yang kalian tempati), maka berpuasalah pada bulan tersebut!”[2]

Adapun dalil dari hadis, bahwasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda,

الشَّهْرُ تِسْعٌ وَ عِشْرُونَ لَيْلَةً. فَلَا تَصُومُوا حَتَّى تَرَوهُ. فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا العِدَّةَ ثَلَاثِيْنَ.

“Apabila bulan telah masuk (di hari yang) ke-29 pada waktu malam (dari bulan Sya’ban), maka janganlah kalian berpuasa (di keesokan harinya) sampai benar-benar telah melihat hilal. Apabila terjadi mendung, maka sempurnakanlah bulan Sya’ban menjadi 30 hari.”[3]

Berapakah Jumlah Orang yang Harus Melihat Hilal Penanda Ramadan?

Mayoritas ulama berpendapat, bahwa jika ada satu orang yang saleh dan terpercaya melihat hilal, maka itu sudah cukup dan kabar persaksiannya bisa diterima. Dalilnya ialah hadis dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhu, ia menceritakan,

تَرَاءَى النَّاسُ الهِلَالَ فَأَخْبَرْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ، أَنِّي رَأَيْتُهُ، فَصَامَهُ وَ أَمَرَ النَّاسَ بِصِيَامِهِ.

“Ketika itu manusia sedang mengamati munculnya hilal, lalu aku (Ibnu Umar) mengabarkan kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bahwa diriku telah melihat hilal. Beliau pun berpuasa dan memerintahkan kaum Muslimin untuk berpuasa.”[4]

Adapun hilal untuk bulan Syawwal, maka harus dua orang saksi. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam,

صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَ أَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ وَ انْسُكُوا لَهَا. فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا ثَلَاثِيْنَ. فَإِنْ شَهِدَ شَاهِدَانِ فَصُومُوا وَ أَفْطِرُوا.

“Kalian berpuasalah karena melihatnya (hilal), berbukalah karena melihatnya, dan kalian berkurbanlah karena melihatnya. Apabila hilal itu tertutup dari pandangan kalian oleh awan yang mendung, maka sempurnakanlah menjadi tiga puluh hari. Jika ada dua orang saksi, maka berpuasa dan berbukalah (berhari rayalah) kalian.”[5]

Kesimpulannya, persaksian hilal untuk datangnya bulan Ramadan boleh satu orang atau lebih (tentunya orang yang saleh dan terpercaya) maka itu boleh, adapun untuk hari raya, maka minimal dua orang. Wallahu a’lam.

Ditulis Oleh:
Abu Yusuf Wisnu Prasetya, S.H

[1]Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah, Majmuu’ al-Fataawaa, hal. 25/132.
[2]QS. Al-Baqarah: 185.
[3]HR. Al-Bukhari, no. 1907. Dari sahabat Abdullah bin Umar t.
[4]HR. Abu Dawud, no. 2342. Imam Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan dalam kitabnya, Buluugh al-Maraam, bahwa hadis ini dinilai shahiih oleh Imam Ibnu Hibban dan al-Hakim, begitu pula penilaian dari Syekh al-Albani.
[5]HR. An-Nasa-i, no. 2116. Syekh al-Albani menilai hadis ini shahiih.

Related Posts

  • All Post
  • Doa-Doa
  • Kajian Islam
  • Khotbah Jumat
  • Muamala
  • Tanya Ulama
    •   Back
    • Akhlak
    • Fiqih
    • Hadis
    • Sirah Sahabat
    • Tafsir
    • Umum
    •   Back
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
    •   Back
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    •   Back
    • Rukun Islam
    • Rukun Iman
    • Umum
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
Adobe Stock

June 17, 2025/

JAKARTA – Setiap orang, pasti akan merasa bahagia jika dicintai, termasuk meraih cinta Allah. Dia akan...

Edit Template

Yuk Subscribe Kajian Sunnah

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.

Popular Posts

No Posts Found!

Trending Posts

No Posts Found!

© 2024 Kajiansunnah.co.id