JAKARTA – Para sahabat Nabi ﷺ memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah dan ajaran Islam. Mereka adalah generasi yang mendapatkan langsung bimbingan dari Nabi ﷺ, menyaksikan wahyu turun, serta terlibat dalam perjuangan dakwah Islam sejak awal. Karena kedekatan mereka dengan Nabi dan pengorbanan mereka dalam menegakkan agama, kedudukan mereka sangat mulia dan istimewa.
Dalam banyak kisah dan literatur Islam, para sahabat Nabi bagaikan bintang-bintang yang ada di langit. Merekalah yang menjaga syariat Islam ini ketika Nabi ﷺ wafat. Merekalah yang menjelaskan kepada umat Islam mengenai sabda-sabda Rasul ﷺ. Merekalah yang melanjutkan perjuangan Nabi dalam menyebarkan agama Islam.
النُّجُومُ أَمَنَةٌ لِلسَّمَاءِ، فَإِذَا ذَهَبَتِ النُّجُومُ أَتَى السَّمَاءَ مَا تُوعَدُ. وَأَنَا أَمَنَةٌ لِأَصْحَابِي، فَإِذَا ذَهَبْتُ أَتَى أَصْحَابِي مَا يُوعَدُونَ، وَأَصْحَابِي أَمَنَةٌ لِأُمَّتِي، فَإِذَا ذَهَبَ أَصْحَابِي أَتَى أُمَّتِي مَا يُوعَدُونَ.
“Bintang-bintang adalah jaminan yang memberi rasa aman (tenang) kepada langit. Apabila bintang-bintang pergi, maka datanglah sesuatu yang dijanjikan menimpa langit. Aku (Nabi ﷺ –pen.) adalah jaminan yang memberi rasa aman kepada para sahabatku. Jika aku pergi (meninggal), maka akan datang sesuatu yang dijanjikan menimpa mereka. Para sahabatku adalah jaminan yang memberi rasa aman kepada umatku. Jika para sahabatku pergi (meninggal), maka akan datang suatu hal yang sangat dikhawatirkan menimpa umatku.”[1]
Sebagian ulama menjelaskan; apabila bintang-bintang masih terlihat di langit, hal ini menandakan bahwa langit ini masih akan tetap ada, berbeda halnya jika bintang-bintang itu telah pergi, dalam artian berjatuhan dan lenyap, maka terjadilah kiamat. Langit pun menjadi lemah dan binasa. Sedangkan yang dimaksud dengan sahabat Nabi sebagai jaminan umatnya Nabi Muhammad ﷺ, ialah bahwa syariat Islam terjaga melalui tangan-tangan mereka, dan jika mereka meninggal, maka beliau sangat mengkhawatirkan akan munculnya perkara baru dalam agama Islam ini. Prediksi ini adalah sebuah mukjizat yang dimiliki oleh Nabi ﷺ.[2]
Bersambung insya Allah …
Ditulis oleh:
Abu Yusuf Wisnu Prasetya, S.H
[1] HR. Muslim, no. 2531.
