
الحمدُ للهِ الَّذِي مَنَّ عَلَيْنَا بِصِحَّةِ الإِعْتِقَادِ، وَطَهَّرَ قُولُبَنَا مِنْ أَدْرَانِ الشِّرْكِ وَالوَثَنِيَّةِ وَالإِلْحَادِ، وَأَنْقَذَنَا مِنْ دَرَكَاتِ الجَاهِلِيَّةِ وَالشَّرِّ وَالفَسَادِ. أَحْمَدُهُ تَعَالَى وَأَشْكُرُهُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ وَأَسْتَغْفِرُهُ جَلَّ عَنِ الأَنْدَادِ. وَتَنَزَّهَ عَنِ الصَّاحِبَةِ وَالإِلْحَادِ، وَتَعَالَى عَنْ مُشَابَهَةِ العِبَادِ.
أَشْهَدُ أَنْ لا إِله إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً مَن عَلِمَ مَعْنَاهَا، وَعَلِمَ بِمُقْتَضَاهَا، وَحَقَّقَ الْمُرَادَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، إِمَامُ الْمُوَحِّدِيْنَ، وَخَاتَمُ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَومِ الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيها المسلمون، اتَّقُوا الله حقَّ تُقاتِه وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون.
Jemaah salat Jum’at rahimakumullah …
JAKARTA – Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah ‘azza wa jalla dengan sebaik-baik takwa, menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Bersyukurlah hanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala kenikmatan yang telah Dia berikan kepada kita, dan ber-istighfar¬-lah hanya kepada-Nya atas segala dosa yang sering kali kita lakukan di setiap harinya.
Shalawat beserta salam, semoga senantiasa tercurahlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarganya, para sahabatnya dan umatnya yang senantiasa mengikuti sunnah-sunnah beliau hingga hari akhir nanti.
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah…
Suatu pagi, pernah turun hujan di zaman Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, di momen itu pula, wahyu turun kepada beliau, menerangkan bahwa ada sebagian manusia yang beriman kepada Allah karena hujan, dan ada pula yang kufur. Mari kita simak kisah selengkapnya dari apa yang dibawakan oleh Zaid bin Kholid al-Juhani radhiyallahu’anhu, beliau mengatakan,
صَلَّى لَنَا رَسُولُ اللهِ ﷺ صَلَاةَ الصُّبْحِ بِالحُدَيْبِيَّةِ عَلَى إِثْرِ سَمَاءٍ كَانَتْ مِنَ اللَّيْلِ. فَلَمَّا انْصَرَفَ، أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ، فَقَالَ: هَلْ تَدْرُونَ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ؟ ٌقَالُوا: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ.
“Dahulu, kami pernah menunaikan salat Subuh berjemaah bersama Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam di Hudaibah, setelah semalam hujan turun. Ketika selesai dari salat, beliau menghadap kepada kami lalu bersabda, ‘Tahukah kalian apa yang difirmankan oleh Rabb kalian barusan?’ Para sahabat menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya-lah yang lebih tahu.’ Maka, beliau shallallahu’alaihi wa sallam pun bersabda…,”
أَصْبَحَ مِن عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ. فَأَمَّا مَنْ قَالَ: مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ، فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي كَافِرٌ بِالكَوَاكِبِ، وَأَمَّا مَنْ قَالَ: مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا، فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي مُؤْمِنٌ بِالكَوَاكِبِ.
“Ketahuilah, Allah ta’ala berfirman di pagi hari ini, ‘Bahwa ada di antara hamba-hamba-Ku yang beriman-Ku, dan ada pula yang kufur. Para hamba yang beriman, adalah mereka yang mengucapkan, ‘Muthirnaa bifadhlillaahi wa rahmatih (hujan yang turun kepada kami ini berkat karunia dan rahmat dari Allah), sedangkan mereka yang kufur kepada-Ku adalah yang mengatakan, bahwa hujan yang turun ini berasal dari bintang-bintang yang berada di angkasa. Sungguh, orang yang meyakini bahwa hujan itu turun dikarenakan bintang ini dan ini, sejatinya dia telah kufur terhadap-Ku, dan baik disadari atau pun tidak, dia telah beriman kepada bintang-bintang.” (HR. Al-Bukhari, no. 846 dan Muslim, no. 71).
بَارك الله لي ولكم في القرآن العظيم، ونَفعني وإِياكم بهدي سيد المرسلين، أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم ولجميع المسلمين، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
Khotbah Jumat kedua
Alhamdulillah wash sholatu was salamu’ala rasulillah…
Sekurang-kurangnya, ada 3 faedah yang bisa kita ambil dari kisah yang disampaikan pada khotbah pertama tadi, yaitu:
1. Wajibnya meyakini, bahwa Allah-lah Yang Mengatur alam semesta ini.
Seorang muslim yang hakiki, dia akan meyakini dengan seyakin-yakinnya, bahwa alam semesta ini yang mengatur hanyalah Allah subhanahu wa ta’ala, tidak ada yang lain. Hal ini sebagaimana yang dikabarkan oleh Allah dalam firman-Nya,
أَلَا لَهُ الخَلْقُ وَالأَمْرُ.
“Ingatlah, bahwa yang menciptakan dan yang mengatur (alam semesta ini) hanyalah Dia (Allah subhanahu wa ta’ala).” (QS. Al-A’raf: 54).
2. Disunnahkan bersyukur ketika turun hujan
Hujan, merupakan rizki dari Allah subhanahu wa ta’ala yang Dia berikan kepada makhluk-makhluk-Nya, maka, sudah sepantasnya bagi kita untuk bersyukur kepada Allah subhanhau wa ta’ala ketika hujan turun ke muka bumi ini. Dan di antara bentuk rasa Syukur ketika hujan turun, ialah dengan membaca doa: Allaahumma shayyiban naafi’an (ya Allah, semoga hujan yang turun ini bisa membawa manfaat), dan apabila hujan reda, bacalah doa: muthirnaa bifadhlillaahi wa rahmatih (hujan yang turun kepada kami ini berkat karunia dan rahmat dari Allah).
Selain bentuk rasa syukur yang dipanjatkan, doa ini juga bisa sebagai bukti, bahwa kita beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, shallallahu’alaihi wa sallam.
3. Meyakini bahwa hujan turun dikarenakan bintang ini atau bintang itu, merupakan perbuatan yang haram, bahkan bisa sampai pada kekufuran.
هَذَا وصَلُّوا وَسَلِّمُوا رَحِمَكُمُ الله، عَلَى خَيرِ الْأَنَامِ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ ﷺ، كَمَا أَمَرَكُمْ بِذَلِكَ رَبُّكُمْ سبحانه وتعالى: (إنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الذين ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا).
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد. وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد. اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات، إنّك قريب سميع مجيبُ الدعوات، يا ربَّ العالمين. ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكوننَّ مِنَ الخاسرين. ربنا لا تُزِغْ قلوبنا بعد إذ هَدَيتَنَا وهب لنا مِن لّدُنْكَ رَحمةً إنَّكَ أَنْتَ الوهَّاب. ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار. وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدِّين. وآخر دعونا أن الحمد لله ربِّ العالمين.
Ditulis Oleh:
Abu Yusuf Wisnu Prasetya, S.H