KHOTBAH JUMAT: ISTIDRAJ

KHOTBAH JUMAT: ISTIDRAJ

الحَمْدُ للهِ الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ، وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيْكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيْرًا. أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتعَالى وَأَشْكُرُهُ، أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ صُنْعًا وَتَدْبِيْرًا. وَأَسْتَعِيْنُهُ وَأَسْتَهْدِيْهِ وَأَسْتَغْفِرُهُ، وَكَفَى بِرَبِّكَ هَادِيًا وَّنَصِيْرًا.
وَأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَمْ يَزَلْ عَلِيًّا كَبِيْرًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، خَيْرُ البَرِيَّةِ، وَمُجَدِّدُ الحَنِيْفِيَّةِ، وَرَافِعُ لِوَاءِ الوَحْدَنِيَّةِ، وَمُحَطِّمُ كِيَانِ الوَثَنِيَّةِ، أَرْسَلَهُ إِلَى الثَّقَلَيْنِ هَادِيًا وَّمُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًا. صَلَّى الله عليه وعلى آله وأزوَاجِهِ الذين أَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرَهُم تَطْهِيْرًا، وَأَصْحَابِهِ وَأَتْبَاعِهِ سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
أَمَّا بَعْدُ:

فَيَا أَيها المسلمون، اتَّقُوا الله حقَّ تُقاتِه وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون.

JAKARTA – Jemaah salat Jum’at rahimakumullah …
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah ‘azza wa jalla dengan sebaik-baik takwa, menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Bersyukurlah hanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala kenikmatan yang telah Dia berikan kepada kita, dan ber-istighfar¬-lah hanya kepada-Nya atas segala dosa yang sering kali kita lakukan di setiap harinya.

Shalawat beserta salam, semoga senantiasa tercurahlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarganya, para sahabatnya dan umatnya yang senantiasa mengikuti sunnah-sunnah beliau hingga hari akhir nanti.

Ma’asyirol muslimin rahimakumullah …

Salah seorang ulama yang bernama Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah pernah mengatakan,

أَشَدُّ عُقُوبةٍ فِي الدُّنيَا أَنْ يُمْسِكَ اللهُ لِسَانَكَ عَن ذِكْرِهِ.

“Di antara siksaan yang paling pedih di dunia ialah, lisanmu sulit untuk berzikir kepada Allah, (hatimu sulit untuk mengingat Allah)!”

Sungguh benar apa yang dikatakan oleh beliau di atas, bahwa sulitnya lisan dan kosongnya hati dari mengingat Allah, merupakan bentuk siksaan paling pedih yang pernah ada di muka bumi ini, namun sayangnya, banyak dari kita yang tidak menyadarinya. Bahkan yang lebih parah, ada sebagian dari kita yang merasa nyaman-nyaman saja dengan kondisi di atas kemaksiatan, meninggalkan berbagai macam kewajiban, dan bangga atas segala dosa yang telah dikerjakan. Na’udzu billahi min dzalik, tsumma na’udzu billah.

Orang-orang yang berada di atas kenikmatan, padahal dia gemar melakukan kemaksiatan, sejatinya dia sedang disiksa, dihukum dan dibiarkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Allah ‘azza wa jalla sengaja membukakan segala pintu kenikmatan bagi mereka. Allah sengaja membuat mereka bahagia. Namun ketahuilah, setelah itu, Allah akan turunkan azab-Nya secara tiba-tiba.

Perhatikan firman Allah ta’ala berikut,

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍۖحَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمآ أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُبْلِسُونَ.

“Ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan, Kami pun siksa mereka secara tiba-tiba, ketika itu pula mereka pun terdiam putus asa.”[1]

Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Allah akan membukakan pintu-pintu rizki dari setiap apa yang mereka (para pelaku maksiat) inginkan dan kebebasan dalam memilih kenimatan tersebut. Ini merupakan bentuk istidraj dari Allah terjadap mereka. Ketika mereka berada dalam keterlenaan dan berada di puncaknya kesenangan atas apa yang dilimpahkan kepada mereka, Allah pun menghukum, mengazab dan membinasakan mereka secara tiba-tiba.”[2]

بَارك الله لي ولكم في القرآن العظيم، ونَفعني وإِياكم بهدي سيد المرسلين، أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم ولجميع المسلمين، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.

Khotbah Jumat kedua

Alhamdulillah wash sholatu was salamu’ala rasulillah …

Demikianlah istidraj, akan terasa mengerikan bagi orang-orang yang beriman, dan akan terasa biasa saja bagi para pelaku kemaksiatan. Orang-orang yang beriman pasti akan khawatir dengan penguluran nikmat tersebut, adapun orang-orang yang tak beriman, mereka akan terus tertawa bahagia di atas dosa yang tak disadarinya. Dalam sebuah hadis disebutkan, dari ‘Uqbah bin Amir radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda,

إِذا رَأَيْتَ اللهَ يُعْطِي العَبْدَ عَلى مَعَاصِيْهِ مَا يُحِبُّ، فَإِنَّمَا هُوَ اِسْتِدْرَاجٌ.

“Apabila engkau melihat Allah memberikan kepada seorang hamba segala hal yang hamba tersebut inginkan, padahal dia berada di atas kemaksiatannya, ketahuilah, sesungguhnya itu adalah istidraj.”[3]

Al-Hasan al-Bashri rahimahullah pernah mengatakan,

مَن وسع اللهُ علَيه فَلم يَرَ أَنّه يمكُر به، فَلا رأي له.

“Barangsiapa yang diluaskan rizkinya sementara ia tidak menyadari bahwa Allah sedang memperdaya dirinya, maka sungguh, ia tidak memiliki kesadaran (yang bisa ‘menyelamatkannya’ dari kerugian).”[4]

هَذَا وصَلُّوا وَسَلِّمُوا رَحِمَكُمُ الله، عَلَى خَيرِ الْأَنَامِ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ ﷺ، كَمَا أَمَرَكُمْ بِذَلِكَ رَبُّكُمْ سبحانه وتعالى: (إنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الذين ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا).

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد. وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد. اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات، إنّك قريب سميع مجيبُ الدعوات، يا ربَّ العالمين. ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكوننَّ مِنَ الخاسرين. ربنا لا تُزِغْ قلوبنا بعد إذ هَدَيتَنَا وهب لنا مِن لّدُنْكَ رَحمةً إنَّكَ أَنْتَ الوهَّاب. ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار. وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدِّين. وآخر دعونا أن الحمد لله ربِّ العالمين.

Ditulis oleh:
Abu Yusuf Wisnu Prasetya, S.H

[1] QS. Al-An’am: 44.
[2] Tafsiir al-Qur’aan al-Adzhiim, hal. 2/186.
[3] HR. Ahmad, no. 4/145. Dinilai shahiih oleh Syekh al-Albani dalam Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah, no. 413.
[4] Ibid, hal. 2/186.

Related Posts

  • All Post
  • Doa-Doa
  • Kajian Islam
  • Khotbah Jumat
  • Muamala
  • Tanya Ulama
    •   Back
    • Akhlak
    • Fiqih
    • Hadis
    • Sirah Sahabat
    • Tafsir
    • Umum
    •   Back
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
    •   Back
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    •   Back
    • Rukun Islam
    • Rukun Iman
    • Umum
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
Adobe Stock

June 17, 2025/

JAKARTA – Setiap orang, pasti akan merasa bahagia jika dicintai, termasuk meraih cinta Allah. Dia akan...

Edit Template

Yuk Subscribe Kajian Sunnah

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.

Popular Posts

No Posts Found!

Trending Posts

No Posts Found!

© 2024 Kajiansunnah.co.id