Khotbah Jumat Mengenai Bunuh Diri

 

الحَمْدُ للهِ الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ، وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيْكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيْرًا. أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتعَالى وَأَشْكُرُهُ، أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ صُنْعًا وَتَدْبِيْرًا. وَأَسْتَعِيْنُهُ وَأَسْتَهْدِيْهِ وَأَسْتَغْفِرُهُ، وَكَفَى بِرَبِّكَ هَادِيًا وَّنَصِيْرًا.

وَأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَمْ يَزَلْ عَلِيًّا كَبِيْرًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، خَيْرُ البَرِيَّةِ، وَمُجَدِّدُ الحَنِيْفِيَّةِ، وَرَافِعُ لِوَاءِ الوَحْدَنِيَّةِ، وَمُحَطِّمُ كِيَانِ الوَثَنِيَّةِ، أَرْسَلَهُ إِلَى الثَّقَلَيْنِ هَادِيًا وَّمُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًا. صَلَّى الله عليه وعلى آله وأزوَاجِهِ الذين أَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرَهُم تَطْهِيْرًا، وَأَصْحَابِهِ وَأَتْبَاعِهِ سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.

أَمَّا بَعْدُ:

فَيَا أَيها المسلمون، اتَّقُوا الله حقَّ تُقاتِه وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون.

Jemaah salat Jum’at rahimakumullah …

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah ‘azza wa jalla dengan sebaik-baik takwa, menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Bersyukurlah hanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala kenikmatan yang telah Dia berikan kepada kita, dan ber-istighfar¬-lah hanya kepada-Nya atas segala dosa yang sering kali kita lakukan di setiap harinya.

Shalawat beserta salam, semoga senantiasa tercurahlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarganya, para sahabatnya dan umatnya yang senantiasa mengikuti sunnah-sunnah beliau hingga hari akhir nanti.

         Ma’asyirol muslimin rahimakumullah

         Manusia diciptakan di muka bumi ini penuh dengan yang namanya keletihan, kesusahan dan ketidakenakkan. Demikianlah yang dikabarkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam kitab-Nya,

لَقَدْ خَلَقْنَا الإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ.

         “Sungguh, Kami menciptakan manusia senantiasa dalam keadaan susah payah.” (QS. Al-Balad: 4).

         Maka, tidak ada jalan yang lain untuk menghadapi segala hal yang “tidak mengenakan” tersebut, melainkan dengan keimanan dan memohon pertolongan kepada Allah ‘azza wa jalla Yang Maha Kuat.

         Mengapa harus demikian? Karena keimanan kepada Allah, merupakan benteng kokoh yang bisa melindungi seorang hamba dari bisikan-bisikan jin jahat, yang mengajak pada perbuatan tercela semisal bunuh diri. Betapa banyak di antara manusia yang merasa lelah dalam menjalani hidup, merasa sudah tidak ada lagi cara untuk menemukan jalan keluar, dan merasa bahwa kesengsaraan senantiasa menghantui dirinya, hingga pada akhirnya, mereka pun lebih memilih untuk mengakhiri hidup. Mereka kira, setelah nyawanya berpisah dari jasad semua permasalahan hidup itu akan selesai.

         Ini adalah anggapan yang keliru, salah dan tidak benar! Orang-orang yang mengakhiri hidupnya dengan cara apapun itu yang tidak dianjurkan oleh syariat, maka sungguh, kehidupan setelahnya akan jauh lebih menyiksa lagi sengsara. Bagaimana tidak? Bunuh diri merupakan perbuatan dosa besar, dan dosa besar balasannya adalah neraka.

وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِحَدِيْدَةٍ عُذِّبَ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ.

         “Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka, kelak dia akan diazab dengan besi tersebut di neraka Jahannam.” (HR. Al-Bukhari, no. 1365).

         Begitu pula dengan orang yang bunuh diri dengan meminum racun, gantung diri, terjun dari tebing atau yang lainnya, maka kelak, dia akan disiksa sesuai dengan cara ketika dia bunuh diri di dunia.  

بَارك الله لي ولكم في القرآن العظيم، ونَفعني وإِياكم بهدي سيد المرسلين، أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم ولجميع المسلمين، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.

Khotbah kedua

         Alhamdulillah wash sholatu was salamu’ala rasulillah …

Dikisahkan oleh Jundub al-Bajli radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda,

كَانَ بِرَجُلٍ جِرَاحٌ فَقَتَلَ نَفْسَهُ، فَقَالَ اللهُ: بَدَرَنِي عَبْدِي بِنَفْسِهِ، حَرَّمْتُ عَلَيْهِ الجَنَّةَ.

         “Dahulu, pernah ada seseorang yang terluka di tubuhnya (bahkan diceritakan sampai keluar nanah. Hal ini begitu sangat menyiksa dirinya, hingga pada akhirnya ia merasa tidak kuat dengan penderitaan tersebut) maka, dia pun membunuh dirinya. Setelah kejadian tersebut, Allah ta’ala berfirman, ‘Sungguh, hamba-Ku telah mendahului-Ku pada jiwanya, maka haram baginya untuk masuk surga.” (HR. Al-Bukhari, no. 1365).

         Dari hadis di atas bisa kita ambil beberapa pelajaran, di antaranya:

  1. Orang yang bunuh diri akan masuk ke dalam neraka.

Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadis tadi, bahwa Allah berfirman, “hurrimat ‘alaihil Jannah,” haram baginya surga. Maksudnya ialah, bahwa orang yang sengaja membunuh dirinya, maka dia akan terhalang dari surga. Jika sudah terhalang dari surga, maka tidak ada tempat lain untuk kembali melainkan neraka.

  1. Bunuh diri merupakan perbuatan dosa besar.

Mengapa bisa dikatakan dosa besar? Karena disebutkan dalam hadis, bahwa ancaman bagi pelaku bunuh diri ialah neraka. Bahkan tak tanggung-tanggung nerakanya, yaitu Jahannam. Maka ini menunjukkan bahwa bunuh diri merupakan dosa besar.

  1. Wajibnya bersabar atas takdir yang tidak mengenakan.

Bersabar dalam menerima ketetapan/ujian dari Allah yang mungkin kurang mengenakan menurut kita, balasannya sangat luar biasa. Bahkan sampai-sampai disebutkan, bahwa dia akan mendapatkan pahala tanpa batas. Hal ini masuk dalam keumuman firman Allah subhanahu wa ta’ala berikut:

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ.

         “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan mendapatkan pahala tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10).

         Kesimpulannya wahai jemaah rahimakumullah

         Jika kita sedang diuji dengan permasalahan hidup yang mungkin bisa dikatakan berat, maka jangan pernah sekali-kali ada niatan untuk mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Sadarilah, bahwa tindakan seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah, dan sadarlah bahwa Tindakan bunuh diri itu hanya akan merepotkan orang lain serta menambah beban di akhirat nanti.

Semoga, Allah ta’ala melindungi kita dari perbuatan-perbuatan yang dibenci oleh-Nya.

هَذَا وصَلُّوا وَسَلِّمُوا رَحِمَكُمُ الله، عَلَى خَيرِ الْأَنَامِ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ ﷺ، كَمَا أَمَرَكُمْ بِذَلِكَ رَبُّكُمْ سبحانه وتعالى: (إنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الذين ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا).

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد. وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد. اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات، إنّك قريب سميع مجيبُ الدعوات، يا ربَّ العالمين. ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكوننَّ مِنَ الخاسرين. ربنا لا تُزِغْ قلوبنا بعد إذ هَدَيتَنَا وهب لنا مِن لّدُنْكَ رَحمةً إنَّكَ أَنْتَ الوهَّاب. ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار. وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدِّين. وآخر دعونا أن الحمد لله ربِّ العالمين.

Ditulis oleh: ABu Yusuf Wisnu Prasetya, S.H

Related Posts

  • All Post
  • Doa-Doa
  • Kajian Islam
  • Khotbah Jumat
  • Muamala
  • Tanya Ulama
    •   Back
    • Akhlak
    • Fiqih
    • Hadis
    • Sirah Sahabat
    • Tafsir
    • Umum
    •   Back
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
    •   Back
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    •   Back
    • Rukun Islam
    • Rukun Iman
    • Umum
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
Adobe Stock

June 17, 2025/

JAKARTA – Setiap orang, pasti akan merasa bahagia jika dicintai, termasuk meraih cinta Allah. Dia akan...

Edit Template

Yuk Subscribe Kajian Sunnah

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.

Popular Posts

No Posts Found!

Trending Posts

No Posts Found!

© 2024 Kajiansunnah.co.id