
JAKARTA – Pada masa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, unta merah adalah salah satu harta yang paling berharga di kalangan bangsa Arab. Memiliki unta merah dianggap sebagai lambang kekayaan dan kehormatan yang besar.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dalam HR. Bukhari, no. 2942; Muslim, no. 2406, bersabda: “Demi Allah, jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang melalui (dakwah) mu, itu lebih baik bagimu daripada unta merah.”
Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mengajarkan bahwa mengajak seseorang kepada kebenaran (Islam) dan memberikan petunjuk yang benar jauh lebih bernilai daripada harta benda yang paling berharga sekalipun, termasuk unta merah.
Kalau seandainya ada sebuah jaminan, bahwa siapa saja yang memberikan nasihat kepada orang lain dan ia menerima nasihat tersebut lalu mengamalkannya, maka orang yang memberikan nasihat akan mendapatkan reward (penghargaan) berupa kendaraan paling mewah yang pernah ada di bumi ini. Kira-kira bakalan banyak atau tidak yang berlomba untuk memberikan nasihat? Jawabannya iya, banyak.
Ketahuilah, apa yang Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam janjikan kepada orang-orang yang semangat dalam berdakwah dan menyebarkan nasihat lebih dari kendaraan mewah tersebut.
Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu’anhu, ia bercerita,
أنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ يَومَ خَيبَرَ: لَأُعْطِيَنَّ الرَّايَةَ غَدًا رَجُلًا يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ، وَيُحِبُّهُ اللهُ وَرَسُولُهُ، يَفْتَحُ اللهُ عَلَى يَدَيهِ. فَبَاتَ النَّاسُ يَدُوكُونَ لَيلَتَهُم أَيُّهُمْ يُعْطَاهَا. فَلَمَّا أَصْبَحوا غَدَوا عَلَى رَسُولِ الله ﷺ، كُلُّهُم يَرجُونَ أَنْ يُعْطَاهَا. فَقَالَ: أَينَ عَليُّ بنُ أَبي طالبٍ؟ فَقيلَ: هُو يَشْتَكِي عَينَيهِ. فَأَرْسَلُوا إِلَيهِ فَأُتِيَ بِهِ. فَبَصَقَ فِي عَينَيهِ وَدَعَا لَهُ. فَبَرَأَ كَأَن لَم يَكُن بِهِ وَجَعٌ. فَأَعْطَاهُ الرَّايَةَ.
“Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda ketika akan dilaksanakannya perang Khaibar, ‘Sungguh, besok akan kuberikan panji perang (bendera) ini kepada orang yang mencintai Allah beserta Rasul-Nya, dan Allah beserta Rasul-Nya mencitainya. Allah akan memenangkan peperangan melalui kepemimpinannya.’
Setelah mendengar apa yang disampaikan oleh Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, para sahabat pada saat itu melewati malam dengan membicarakan mengenai siapakah di antara mereka yang akan diberikan panji tersebut.
Ketika waktu pagi tiba, mereka semua bersegera menemui Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Setiap dari mereka berharap, bahwa sosok yang akan diberikan bendera tersebut adalah dirinya. (Saat mereka berkumpul) Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menanyakan keberadaannya Ali, ‘Di manakah Ali bin Abi Thalib?’ ‘Dia sedang sakit di bagian matanya,’ sahut dari salah seorang sahabat.
Maka, beliau shallallahu’alaihi wa sallam pun mengutus beberapa orang untuk mendatangkannya. Tak selang berapa lama, mereka membawa Ali, kemudian Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam meludah ringan pada kedua bola mata Ali seraya mendoakan kesembuhan baginya. Maka, Ali pun langsung sembuh total seakan-akan tidak pernah sakit sebelumnya. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam kemudian bersabda padanya,
انْقُذْ عَلى رِسْلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ، ثُمَّ ادْعُوهُم إِلى الإسلامِ، وَأَخْبِرْهُم بِمَا يَجِبُ عَلَيهم مِن حَقِّ اللهِ تعالى فيهِ. فَوَاللهِ، لَأَن يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا خَيرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ.
‘Berangkatlah dengan tenang hingga engkau sampai ke tempat mereka. Jika sudah sampai, maka ajaklah mereka untuk memeluk Islam, dan apabila mereka menerima, maka kabarkanlah kepada mereka mengenai hal-hal yang diwajibkan atas mereka mengenai hak Allah. Demi Allah, seandainya Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui dirimu, sungguh engkau telah mendapatkan sesuatu yang jauh lebih berharga daripada unta merah.’” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).[1]
Inilah dalil yang menunjukkan kepada kita, bahwa orang yang memberikan nasihat, berdakwah, mengajarkan kebaikan dan yang semisalnya, maka dia akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih berharga dari unta merah, yang mana pada saat itu unta merah merupakan kendaraan paling mewah.
Apakah yang lebih berharga dari Unta Merah?
Timbul pertanyaan, memang apa sesuatu yang jauh lebih berharga daripada unta merah? Jawabannya ialah pahala jariyyah. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadis lain, dari Abu Mas’ud al-Anshari radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَحْرِ فَاعِلِهِ.
“Barangsiapa yang menunjukkan kebaikan pada orang lain, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya.” (HR. Ahmad, no. 21307. Sanadnya dinilai shahiih oleh Syekh Syu’aib al-Arna’uth).
Inilah pahala jariyyah yang diharapkan oleh setiap hamba, yang akan menemani di kuburnya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انقَطَعَ عَنهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِن ثَلَاثَةٍ، إِلَّا؛ مِن صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَو وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعو لَهُ.
“Apabila seorang hamba meninggal dunia, maka seluruh amalannya terputus kecuali tiga; (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang bermanfaat, (3) dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim, no. 1631).
Semoga kita bisa menyebarkan ilmu yang telah kita miliki kepada orang lain, terutama kepada keluarga kita.
Allah ta’ala berfirman,
﴿ وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأَقْرَبِينَ ﴾
“Berilah peringatan kepada para kerabat dekatmu!” (QS. Asy-Syu’ara: 214).
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga pernah bersabda,
خَيرُكُمْ خَيرُكُم لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيرُكُمْ لِأَهْلِي.
“Sebaik-baik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. At-Tirmidzi, no. 3895. Dinilai shahiih oleh Syekh al-Albani. Dari sahabat Aisyah radhiyallahu’anha)
Wa shallallahu’ala nabiyyina muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in.
Ditulis oleh:
Abu Yusuf Wisnu Prasetya, S.H
[1] HR. Al-Bukhari, no. 3009 dan Muslim, no. 2046.