
JAKARTA – Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa Al-Qur’an adalah keistimewaan yang ada di dalam Islam. Dari zaman dulu hingga sekarang, tidak pernah bertambah maupun berkurang. Mengapa bisa demikian? Karena ia (Al-Qur’an dijaga oleh Allah ta’ala.
﴿ إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ ﴾
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-Dzikr (Al-Qur’an), dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjaganya.”[1]
Dengan diturunkannya Al-Qur’an pada bulan Ramadan, maka hal ini menjadikan bulan tersebut menjadi bulan yang sangat istimewa, karena di dalamnya ada momen special, yaitu Nuzulul Qur’an.
Allah ta’ala berfirman,
﴿ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ القُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الهُدَى وَالفُرْقَانِ ﴾
“Bulan Ramadan adalah bulan yang diturunkan di dalamnya Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil).”[2]
Secara Tersirat, Ramadan Mengandung Pujian dari Allah Ta’Ala
Firman Allah di atas menunjukkan kasih sayang dan pujian Allah ta’ala. Dia telah menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kaum Muslimin, dan Dia menurunkannya dibulan Ramadan, secara tersirat mengandung pujian bagi bulan tersebut.
Allah ta’ala telah memuliakan bulan Ramadan di antara bulan-bulan yang lainnya dengan cara memilihnya sebagai bulan diturunkannya Al-Qur’an. Dari Watsilah bin al-Asqa’, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda,
أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيْمَ فِي أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِن رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَتِ التَّورَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِن رَمَضَانَ، وَالإِنْجِيْلُ لِثَلَاثَ عَشَرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ، وَأَنْزَلَ اللهُ القُرْآنَ لِأَرْبَعِيْنَ وَعِشْرِيْنَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ
“Shuhuf (lembaran-lembaran) Ibrahim diturunkan pada malam pertama di bulan Ramadan, Taurat diturunkan pada tanggal enam Ramadan, Injil diturunkan pada tanggal tiga belas Ramadan, dan Al-Qur’an diturunkan pada tanggal dua puluh empat Ramadan.”[3]
Ditulis oleh:
Abu Yusuf Wisnu Prasetya, S.H
[1]QS. Al-Hijr: 9.
[2]QS. Al-Baqarah: 185.
[3]HR. Ahmad, no. 16370, dinilai hasan oleh Syekh al-Albani dalam kitab Shahiih al-Jaami’, hal. 1497.