SALAT TARAWIH 11 ATAU 23 RAKAAT?

SALAT TARAWIH 11 ATAU 23 RAKAAT?

JAKARTA – Kaum Muslimin tentu saja masih banyak yang bertanya-tanya akan jumlah salat tarawih, apakah 11 rakaat atau 23 rakaat? Untuk itu, mari kita simak penjelasannya lebih lengkap dan detail di bawah ini:

Bagaimana Seharusnya Seorang Muslim Menyikapi Masalah Ijtihadiyyah?

Masalah ijtihadiyyah sering kali menjadi sumber perbedaan pendapat di kalangan umat Islam, namun seharusnya tidak menjadikannya penyebab perselisihan dan perpecahan.

Hal ini disampaikan oleh Syaikh Ibn Utsaimin rahimahullah, ketika menjelaskan perbedaan pendapat tentang seseorang yang hanya melakukan sepuluh rakaat dengan imam dalam salat tarawih, lalu duduk menunggu salat witir, dan tidak melanjutkan salat tarawih bersama imam. Beliau menekankan pentingnya tidak menjadikan perbedaan pendapat sebagai alasan untuk perpecahan di antara umat Islam, terlebih perbedaan pendapat tersebut sudah ada sejak zaman sahabat, dan mereka tetap menjaga persatuan hati.

Syaikh Ibn Utsaimin rahimahullah mengatakan: “Kami sangat menyesal melihat sebagian umat Islam, yang saling berbeda pendapat dalam masalah yang bisa diperselisihkan. Mereka menjadikan perbedaan pendapat itu sebagai pemicu perselisihan hati. Padahal, perbedaan dalam masalah ini sudah ada sejak zaman sahabat, namun hati mereka tetap bersatu.” (al-Syarh al-Mumti’, 4/159).

Masalah Jumlah Rakaat Salat Tarawih

Perdebatan mengenai jumlah rakaat salat tarawih juga menjadi masalah yang diperselisihkan. Ada dua kelompok yang masing-masing memiliki pandangan yang berbeda.

Kelompok pertama mengingkari mereka yang melaksanakan lebih dari sebelas rakaat dan menganggap hal itu sebagai tindakan bid’ah.

Kelompok kedua mengingkari mereka yang hanya melaksanakan sebelas rakaat dan menganggap mereka telah melanggar ijma’.

Syaikh Ibn Utsaimin rahimahullah memberikan nasihat tentang hal ini, beliau mengatakan: “Kita tidak boleh berlebihan atau meremehkan masalah ini. Beberapa orang terlalu ketat dalam mematuhi jumlah rakaat yang ditentukan dalam sunnah, dan mereka menganggap bahwa tidak boleh ada penambahan pada jumlah yang diajarkan dalam hadits. Mereka bahkan sangat mengingkari siapa pun yang menambah jumlah rakaat dan menganggapnya sebagai pelaku dosa. Ini jelas merupakan kesalahan. Bagaimana mungkin mereka dianggap berdosa, sementara Nabi صلى الله عليه وسلم ketika ditanya tentang salat malam, beliau menjawab dengan mengatakan ‘Salatlah dua rakaat dua rakaat,’ tanpa menentukan jumlah tertentu. Orang yang bertanya kepada beliau jelas tidak mengetahui jumlah pasti, karena orang yang tidak tau tatacara sholat maka pasti dia tidak tau jumlah roka’at dan dia juga bukan termasuk pembantu nabi yang tau tentang isi rumah nabi.

Maka ketika nabi menjelaskan tatacara salat malam kepadanya tanpa membatasi jumlah roka’atnya, ini menunjukkan bahwa masalah jumlah rakaat adalah hal yang luas dan fleksibel. Seorang Muslim bisa saja melaksanakan seratus rakaat dan mengakhiri dengan satu rakaat witir.” (al-Syarh al-Mumti’, 4/53)

Tanggapan Terhadap Hadits Mengenai Jumlah Rakaat Salat Tarawih

Salah satu hadits yang sering dijadikan acuan adalah hadits dari Aisyah رضي الله عنها yang mengatakan,

bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم tidak melaksanakan lebih dari sebelas rakaat dalam bulan Ramadan dan di bulan lainnya, yang terdiri dari empat rakaat, kemudian empat rakaat lagi, dan diakhiri dengan tiga rakaat witir.

Hadits ini disebutkan dalam Sahih al-Bukhari (1909) dan Sahih Muslim (738).

Namun, para ulama menjelaskan bahwa hadits ini mengandung penjelasan tentang kebiasaan Nabi صلى الله عليه وسلم dan bukan menunjukkan kewajiban atau pembatasan jumlah rakaat. Oleh karena itu, tidak ada larangan untuk menambah jumlah rakaat salat tarawih lebih dari sebelas rakaat.

Dalil-Dalil yang Menguatkan Bahwa Salat Malam Tidak Terikat pada Jumlah Tertentu

Termasuk dalil yang menjelaskan bahwa salat malam -termasuk salat tarawih- tidak terikat pada jumlah rakaat tertentu. Salah satunya adalah hadits dari Ibn Umar Radhiyallahu ‘anhu yang mengatakan bahwa seseorang bertanya kepada Nabi صلى الله عليه وسلم tentang salat malam, dan Nabi صلى الله عليه وسلم menjawab,

صلاة الليل مثنى مثنى فإذا خشي أحدكم الصبح صلى ركعة واحدة توتر له ما قد صلَّى

“Salat malam itu dua rakaat dua rakaat, dan apabila salah seorang dari kalian khawatir terbitnya fajar, maka dia boleh melaksanakan satu rakaat witir.” (HR. Bukhari 946 dan Muslim 749).

Pandangan Para Ulama Mengenai Penambahan Rakaat dalam Salat Tarawih

Ketika kita melihat pandangan para ulama dari berbagai mazhab yang diakui, kita akan mendapati bahwa mereka memberikan ruang untuk penambahan jumlah rakaat dalam salat tarawih. Berikut adalah beberapa pendapat ulama terkait hal ini:

Imam al-Sarakhsi, seorang ulama besar dari mazhab Hanafi, berpendapat bahwa jumlah rakaat tarawih adalah dua puluh rakaat selain witir. (al-Mabsuth, 2/145).
Ibn Qudamah, seorang ulama dari mazhab Hanbali, menyatakan bahwa jumlah rakaat tarawih yang paling tepat adalah dua puluh rakaat, dan ini juga dipilih oleh Imam al-Thauri, Abu Hanifah, dan al-Shafi’i. (al-Mughni, 1/457).
Imam al-Nawawi, seorang ulama besar dari mazhab Syafi’i, mengatakan bahwa salat tarawih adalah sunnah menurut kesepakatan para ulama, dan mazhab Syafi’i berpendapat bahwa jumlah rakaatnya adalah dua puluh rakaat dengan sepuluh salam. (al-Majmu’, 4/31).

Kesimpulan

Dari berbagai pandangan yang ada, jelas bahwa masalah jumlah rakaat salat tarawih memang bisa berbeda-beda tergantung pada madzhab dan pemahaman masing-masing. Yang penting adalah kita tidak menganggap remeh perbedaan ini, karena semua yang dilakukan dengan niat yang baik dan mengikuti sunnah Nabi صلى الله عليه وسلم, baik itu dengan jumlah sebelas rakaat atau lebih, semuanya diterima. Asalkan tetap menjaga kesempurnaan sholat seperti tumakninah dan yang lainnya.

Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk saling mengkritik atau memecah belah hanya karena perbedaan dalam masalah jumlah rakaat ini.

Wallahu A’lam

Ditulis oleh: Abu Utsman Surya Huda Aprila
Diringkas dari: https://islamqa.info/ar/answers/9036/عدد-ركعات-صلاة-التراويح

Related Posts

  • All Post
  • Doa-Doa
  • Kajian Islam
  • Khotbah Jumat
  • Muamala
  • Tanya Ulama
    •   Back
    • Akhlak
    • Fiqih
    • Hadis
    • Sirah Sahabat
    • Tafsir
    • Umum
    •   Back
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
    •   Back
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    •   Back
    • Rukun Islam
    • Rukun Iman
    • Umum
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
Adobe Stock

June 17, 2025/

JAKARTA – Setiap orang, pasti akan merasa bahagia jika dicintai, termasuk meraih cinta Allah. Dia akan...

Edit Template

Yuk Subscribe Kajian Sunnah

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.

Popular Posts

No Posts Found!

Trending Posts

No Posts Found!

© 2024 Kajiansunnah.co.id