
JAKARTA – Serial akhlak bagian pertama akan berbicara terkait kejujuran yang merupakan kunci bagi kaum Muslim siapa pun tanpa terkecuali. Dalam Islam, kejujuran disebut as-sidq, yang berarti berkata atau bertindak sesuai dengan kebenaran.
Kejujuran atau as-sidq dalam Islam adalah salah satu aspek utama dari akhlak yang baik dan menjadi ciri seorang mukmin sejati. Kejujuran mencakup aspek luas dalam kehidupan manusia, mulai dari kejujuran dalam berbicara, bertindak, hingga berniat.
Sifat ini sangat ditekankan sebagai bagian dari akhlak mulia yang harus dimiliki oleh setiap individu. Nabi ﷺ sendiri dikenal sebagai Al-Amin yang berarti “yang terpercaya,” karena sifat jujurnya yang tak tergoyahkan.
Kejujuran adalah berkata kebenaran yang sesuai dengan fakta dan hakikatnya. Kejujuran diperlukan dalam segala aspek kehidupan, dan para ulama membagi kejujuran ada 5;
1. Jujur dalam perkataan yaitu seseorang tidak mengatakan sesuatu kecuali yang benar.
2. Jujur dalam keinginan yaitu seseorang tidak menginginkan dalam perkataannya dan perbuatannya kecuali Allah ta’ala.
3. Jujur dalam muamalah yaitu seseorang melaksanakan kejujuran dalam perniagaannya dan dia tidak melakukan kebohongan atau penipuan.
4. Jujur dalam janji yaitu ketika seseorang berjanji dia pasti menepati.
5. Jujur dalam keadaan zahirnya yaitu seseorang tidak menyembunyikan sesuatu apapun di dalam batinnya.
Pangkal dari Segala Akhlak Terpuji
Kejujuran adalah pangkal dari segala akhlak terpuji, dan Allah ta’ala sangat memuji orang-orang yang memiliki akhlak tersebut, bahkan Allah memerintahkan kaum mukminin selalu bersama dengan orang-orang yang jujur, Allah ta’ala berfirman:
يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكونوا مَعَ الصّادِقينَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”. (Q.S At-Taubah 119)
Mengapa orang-orang mukmin harus bersama orang-orang yang jujur? Karena orang-orang jujur selalu mengajak kepada kebaikan dan tidak kepada keburukan, dan kejujuran selalu akan mengajak orang masuk ke dalam surga Allah ta’ala.
Allah ta’ala sangat memuji orang-orang yang berlaku jujur dalam segala aspek kehidupannya, Allah berfirman:
مِنَ المُؤمِنينَ رِجالٌ صَدَقوا ما عاهَدُوا اللَّهَ عَلَيهِ فَمِنهُم مَن قَضى نَحبَهُ وَمِنهُم مَن يَنتَظِرُ وَما بَدَّلوا تَبديلًا لِيَجزِيَ اللَّهُ الصّادِقينَ بِصِدقِهِم وَيُعَذِّبَ المُنافِقينَ إِن شاءَ أَو يَتوبَ عَلَيهِم إِنَّ اللَّهَ كانَ غَفورًا رَحيمًا
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati/jujur apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak mengubah (janjinya), agar Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan mengazab orang munafik jika ia menghendakinya, atau menerima taubat mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”. (Al-Ahzab 23 – 24)
Ditulis oleh Abu Husna Gilang Malcom Habiebie