
JAKARTA – Tanda orang munafik adalah perkara serius yang sering kali tidak disadari. Munafik bukan sekadar istilah, melainkan sifat tercela yang sangat dibenci oleh Allah Ta’ala. Orang munafik tampak seperti seorang Muslim secara lahiriah, tetapi hatinya menyembunyikan kekufuran atau keburukan. Sifat munafik sangat berbahaya karena bisa merusak keimanan seseorang dan membawa pelakunya kepada azab yang pedih di akhirat.
Rasulullah ﷺ memberikan peringatan keras kepada umatnya untuk mewaspadai tanda-tanda kemunafikan, baik munafik besar (keyakinan) maupun munafik kecil (sifat). Oleh sebab itu, penting bagi setiap Muslim untuk mengetahui tanda-tanda orang munafik agar dapat menghindari sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Tanda Orang Munafik Menurut Hadis
Rasulullah ﷺ bersabda:
«آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ»
“Tanda orang munafik ada tiga: apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia mengingkari, dan apabila diberi amanah ia berkhianat.”
(HR. Bukhari no. 33, Muslim no. 59)
Hadis ini menunjukkan bahwa kemunafikan bukan hanya perkara akidah, tetapi juga sifat-sifat buruk yang dapat melekat pada siapa saja jika tidak berhati-hati. Bahkan seorang Muslim yang memiliki salah satu dari sifat ini berarti telah memiliki cabang dari kemunafikan.
Para ulama membagi kemunafikan menjadi dua:
- Munafik besar (i’tiqadi): seseorang menampakkan keislaman, namun menyembunyikan kekufuran. Inilah kemunafikan yang membuat pelakunya kekal di neraka.
- Munafik kecil (amali): sifat-sifat buruk yang menyerupai orang munafik, seperti dusta, ingkar janji, dan khianat. Sifat ini tidak mengeluarkan seseorang dari Islam, tetapi sangat berbahaya bagi keimanannya.
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Munafik kecil adalah jalan menuju munafik besar. Jika seseorang terus menerus dalam kemunafikan amali, maka ia akan mendekati kemunafikan i’tiqadi.”
Dusta adalah salah satu ciri tanda orang munafik. Orang yang terbiasa berdusta akan kehilangan kepercayaan dan mudah melakukan keburukan lainnya. Dalam Islam, kejujuran merupakan pondasi keimanan, sedangkan dusta merupakan jalan menuju kemunafikan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا، وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا»
“Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga. Seseorang senantiasa jujur hingga dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Sedangkan dusta membawa kepada kejahatan, dan kejahatan membawa ke neraka. Seseorang terus berdusta hingga dicatat sebagai pendusta di sisi Allah.”
(HR. Bukhari no. 6094, Muslim no. 2607)
Dua sifat lain dari tanda orang munafik adalah suka ingkar janji dan tidak amanah. Padahal dalam Islam, amanah dan menepati janji termasuk akhlak mulia yang sangat ditekankan. Orang yang mengingkari janji atau berkhianat telah menunjukkan sifat-sifat orang yang tidak bisa dipercaya.
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ
“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji (akad-akad) itu.”
(QS. Al-Ma’idah: 1)
Orang-orang munafik mendapatkan ancaman keras dalam Al-Qur’an. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.”
(QS. An-Nisa’: 145)
Ayat ini menunjukkan betapa beratnya hukuman bagi orang munafik. Oleh karena itu, setiap Muslim harus waspada dan berusaha membersihkan diri dari sifat-sifat kemunafikan.
Kesimpulan
- Tanda orang munafik ada tiga: dusta, ingkar janji, dan berkhianat.
- Munafik terbagi menjadi dua: besar (akidah) dan kecil (sifat).
- Munafik besar mengeluarkan seseorang dari Islam, sedangkan munafik kecil merusak keimanan dan amal.
- Sifat munafik dapat muncul dari perbuatan sehari-hari, maka wajib bagi setiap Muslim untuk terus memperbaiki diri.
- Orang munafik mendapat ancaman keras: neraka yang paling bawah.
Referensi:
- Al-Qur’an: QS. An-Nisa’: 145, QS. Al-Ma’idah: 1
- HR. Bukhari no. 33, Muslim no. 59
- HR. Bukhari no. 6094, Muslim no. 2607
- Syarah Riyadhus Shalihin – Syaikh Ibnu Utsaimin
- Zadul Ma’ad – Ibnul Qayyim