WANITA HAID DAN MALAM LAILATUL QADAR

SERIAL AKHLAK NABI BAGIAN KEDUA: SABAR WANITA HAID DAN MALAM LAILATUL QADAR

JAKARTA – Wanita yang sedang haid tetap dapat meraih keutamaan malam Lailatul Qadar. Meskipun ada beberapa ibadah yang tidak dapat dilakukan, seperti shalat dan puasa, maka itu mari kita simak penjelasannya di bawah.

Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah memberikan segala nikmat-Nya kepada kita.

Salah satu momen yang sangat istimewa dalam bulan Ramadan adalah malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Namun, ada pertanyaan yang sering muncul di kalangan umat Islam, yaitu apakah wanita yang sedang haid (menstruasi) terhalang untuk mendapatkan keutamaan malam Lailatul Qadar?

Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa di bulan Ramadan. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Qadr ayat 3,

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Al-Qadr [97]:3

Selain itu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari (1901) dan Muslim (760):

من قام ليلة القدر إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه

“Barang siapa yang mengerjakan qiyam (ibadah malam) di malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”

Oleh karena itu, setiap Muslim, baik pria maupun wanita, berlomba-lomba untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan ibadah dan doa, agar memperoleh keutamaan yang sangat besar dari Allah Ta’ala.

Bagaimana Wanita Haid Menghidupkan Lailatul Qadar?

Wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan untuk melakukan ibadah yang berkaitan dengan shalat, puasa, tawaf di Ka’bah, dan iktikaf. Namun, hal ini tidak berarti bahwa wanita haid terhalang dari mendapatkan pahala dan keutamaan malam Lailatul Qadar, karena malam ini tidak hanya untuk shalat, tetapi untuk semua bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah.

Dalam riwayat Bukhari (2024) dan Muslim (1174), Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata:

كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره وأحيا ليله وأيقظ أهله

“Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki sepuluh hari terakhir Ramadan, beliau mengencangkan sarungnya, menghidupkan malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya.”

Menghidupkan malam itu bukan hanya terbatas pada shalat, tetapi mencakup semua bentuk ketaatan. Hal ini dijelaskan oleh para ulama sebagai berikut:

– Menurut Al-Hafizh Ibnu Hajar Al ‘Asqalani: “Menghidupkan malamnya” yaitu mengisinya dengan ketaatan. [1]
– Menurut An-Nawawi: yaitu menghabiskan malamnya dengan shalat dan ibadah lainnya. [2]
– Di dalam Aun al-Ma’bud: yaitu dengan shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur’an. [3]

Apa yang Dapat Dilakukan Wanita Haid di Malam Lailatul Qadar?

Walaupun wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan untuk melakukan shalat atau puasa, mereka tetap bisa mendapatkan pahala yang besar di malam Lailatul Qadar dengan melaksanakan berbagai ibadah lain, antara lain:

1. Membaca Al-Qur’an

Wanita haid disarankan untuk membaca Al-Qur’an baik dari hafalannya atau dari aplikasi aplikasi Alquran yang banyak tersedia.

2. Berzikir

Berzikir merupakan ibadah yang sangat dianjurkan, terutama di malam Lailatul Qadar. Wanita haid dapat memperbanyak membaca kalimat-kalimat zikir seperti:

  • “Subhanallah” (Maha Suci Allah)
  • “Alhamdulillah” (Segala Puji bagi Allah)
  • “Allahu Akbar” (Allah Maha Besar)
  • “La ilaha illallah” (Tidak ada Tuhan selain Allah)
  • “Subhanallahi wa bihamdihi, Subhanallahil azim” (Maha Suci Allah, segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung)

3. Beristighfar

Wanita haid dapat memperbanyak istighfar (memohon ampun kepada Allah), seperti ucapan “Astaghfirullaha wa atubu ilayh” (Aku memohon ampun kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya).

4. Berdoa

Doa merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Bahkan, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan bahwa doa adalah inti dari ibadah.

Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi (2895) dan disahihkan oleh Al-Albani dalam Sahih Tirmidzi (2370)

الدعاء هو العبادة

“Doa adalah ibadah.”

Wanita haid dapat memanjatkan doa, baik untuk dirinya sendiri, keluarga, umat Islam, maupun untuk kebaikan dunia dan akhirat.

Kesimpulan

Wanita yang sedang haid tidak terhalang dari mendapatkan keutamaan malam Lailatul Qadar. Meskipun tidak bisa melakukan shalat atau puasa, mereka tetap dapat beribadah melalui dzikir, membaca Al-Qur’an (dengan cara yang diperbolehkan), beristighfar, dan berdoa. Semua bentuk ibadah ini adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan pahala yang besar, khususnya di malam yang penuh berkah ini. Semoga Allah Ta’ala menerima amal ibadah kita semua, mengampuni dosa-dosa kita, dan memberikan kita kesempatan untuk meraih keutamaan malam Lailatul Qadar. Aamiin.

Penulis: Abu Utsman Surya Huda Aprila

[1] Fathul Bari : Jilid 4 Hal 269
[2] Al Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Hajjaj : Jilid 8 Hal 71
[3] ‘Aunul ma’bud : jilid 4 hal 176

Related Posts

  • All Post
  • Doa-Doa
  • Kajian Islam
  • Khotbah Jumat
  • Muamala
  • Tanya Ulama
    •   Back
    • Akhlak
    • Fiqih
    • Hadis
    • Sirah Sahabat
    • Tafsir
    • Umum
    •   Back
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
    •   Back
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    •   Back
    • Rukun Islam
    • Rukun Iman
    • Umum
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
Adobe Stock

June 17, 2025/

JAKARTA – Setiap orang, pasti akan merasa bahagia jika dicintai, termasuk meraih cinta Allah. Dia akan...

Edit Template

Yuk Subscribe Kajian Sunnah

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.

Popular Posts

No Posts Found!

Trending Posts

No Posts Found!

© 2024 Kajiansunnah.co.id