Hukum orang yang mengingkari Tauhid Uluhiyyah

Soal:

Jika ada seseorang mengatakan: “Sesungguhnya pembagian tauhid menjadi 3 dan salah satunya Tauhid Uluhiyyah adalah pembagian yang diprakarsai oleh Muhammad bin Abdul Wahhab”, lalu bagaimana kita membantahnya wahai Syaikh?

Jawaban:

Kita bantah dengan pertanyaan: “Apakah Muhammad bin Abdul Wahhab hidup sebelum Al-Qur’an turun? atau beliau hidup setelah Al-Qur’an turun?” maka pasti orang tersebut akan menjawab setelah Al-Qur’an turun, lalu kita katakan kepadanya: “Al-Qur’an penuh berisi tentang cara merealisasikan Tauhid Uluhiyyah, contohnya Allah ta’ala berfirman: 

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لا إِلهَ إِلّا هُوَ وَالمَلائِكَةُ وَأُولُو العِلمِ قائِمًا بِالقِسطِ لا إِلهَ إِلّا هُوَ العَزيزُ الحَكيمُ

Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia; (demikian pula) para Malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S Ali Imran: 18)
Allah ta’ala juga berfirman: 

يا أَيُّهَا النّاسُ اعبُدوا رَبَّكُمُ الَّذي خَلَقَكُم وَالَّذينَ مِن قَبلِكُم لَعَلَّكُم تَتَّقونَ

Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa (Q.S Al-Baqarah: 21)

Allah ta’ala berfirman:

وَما أَرسَلنا مِن قَبلِكَ مِن رَسولٍ إِلّا نوحي إِلَيهِ أَنَّهُ لا إِلهَ إِلّا أَنا فَاعبُدونِ

Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Aku, maka sembahlah Aku. (Q.S Al-Anbiya’: 25) 

Allah ta’ala berfirman: 

وَلَقَد بَعَثنا في كُلِّ أُمَّةٍ رَسولًا أَنِ اعبُدُوا اللَّهَ وَاجتَنِبُوا الطّاغوتَ فَمِنهُم مَن هَدَى اللَّهُ وَمِنهُم مَن حَقَّت عَلَيهِ الضَّلالَةُ فَسيروا فِي الأَرضِ فَانظُروا كَيفَ كانَ عاقِبَةُ المُكَذِّبينَ

Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah ṭāgūt,” kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul). (Q.S An-Nahl: 36)

Ayat-ayat yang berkenaan dengan ini sangatlah banyak, Al-Qur’an dipenuhi dengan ayat-ayat yang senada dengan itu; Kesimpulannya adalah Al-Qur’an lah yang mengajak manusia untuk mengenal dan menyembah Allah dengan Tauhid Uluhiyyah. 

Dijawab oleh Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin rahimahullah

Sumber: silsilah liqoaat bab maftuh no: 52

Alih Bahasa: Gilang Malcom Habiebie

Related Posts

  • All Post
  • Doa-Doa
  • Kajian Islam
  • Khotbah Jumat
  • Muamala
  • Tanya Ulama
    •   Back
    • Akhlak
    • Fiqih
    • Hadis
    • Sirah Sahabat
    • Tafsir
    • Umum
    •   Back
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
    •   Back
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    •   Back
    • Rukun Islam
    • Rukun Iman
    • Umum
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
Hukum Online

June 14, 2025/

JAKARTA – Suap-menyuap adalah praktik yang kerap terjadi di berbagai lini kehidupan. Namun, bagaimana sebenarnya pandangan...

Edit Template

Yuk Subscribe Kajian Sunnah

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.

Popular Posts

No Posts Found!

Trending Posts

No Posts Found!

© 2024 Kajiansunnah.co.id