Jalan menuju Taubat yang Benar

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ للهِ، الغَفُورِ التَّوَّابِ، غَافِرِ الذَّنْبِ لِلْمُذْنِبِينَ وَقَابِلِ التَّوْبِ مِنَ التَّائِبِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلاَّ هُوَ إِلَيْهِ الْمَصِيرُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ وَسلَم وبارَكَ عَليهِ وعَلى آلِهِ وأصْحَابِهِ، والتَابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُم بإحْسَانٍ، وسْلَّمَ تَسْليمًا كَثِيرَاً

Amma Ba’du:

Kami berwasiat kepada para hadirin dan untuk diri kami pribadi untuk bertakwa kepada Allah

﴿ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ ﴾ [Al-Baqarah: 194]

Hari ini, kita akan berbicara tentang salah satu bentuk ibadah yang paling dicintai Allah dan sebuah kedudukan dari ‘Iyyaka na’budu wa ‘iyyaka nasta’in’ (hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan), yang menghapus segala dosa dan memperbaiki kekurangan. Itulah taubat yang tulus, taubat nasuha

Taubat adalah meninggalkan dosa dengan menyadari keburukannya, menyesali perbuatannya, bertekad untuk tidak kembali kepadanya, mengembalikan hak-hak manusia, dan membebaskan diri dari segala kesalahan dan kedzoliman.

Taubat adalah merendahkan diri dan meminta ampun, berdoa, mengakui dosa, dan mengakui kelemahan serta kekurangan diri.

Taubat yang tulus adalah pertolongan dari Allah kepada hamba-Nya untuk memperbaiki apa yang telah terlewat, memperbaiki urusannya, dan melaksanakan perintah Rabb-Nya dengan kembali kepada-Nya tanpa keraguan atau penundaan atau putus asa:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا ﴾ [At-Tahrim: 8]

8.Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya

Taubat adalah tugas seumur hidup, awal dan akhir seorang hamba. Setiap hamba memerlukan taubat, dan tidak ada yang bisa menolak kebutuhan ini, tidak peduli seberapa tinggi posisinya atau seberapa banyak kebaikannya.

فَتَلَقَّى آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ [Al-Baqarah: 37] 

  1. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima taubatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang.

Dan Allah berfirman kepada para sahabat setelah jihad, ibadah, dan hijrah mereka:

﴿ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴾ [An-Nur: 31]

  1. Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.

Rasulullah ﷺ, meskipun dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang telah diampuni, tetap meminta ampun dan bertobat kepada Allah seratus kali dalam sehari!

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ

dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya saya memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya sehari seratus kali.”[1]

Taubat memiliki kedudukan yang sangat mulia di sisi Allah.

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ حِينَ يَتُوبُ إِلَيْهِ، مِن أَحَدِكُمْ كَانَ عَلَى رَاحِلَتِهِ بِأَرْضِ فَلَاةٍ، فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ وَعَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابُهُ، فَأَيْسَ مِنْهَا، فَأَتَى شَجَرَةً، فَاضْطَجَعَ فِي ظِلِّهَا، قَدْ أَيْسَ مِنْ رَاحِلَتِهِ، فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذَا هِيَ بِهَا، قَائِمَةً عِنْدَهُ، فَأَخَذَ بِخِطَامِهَا، ثُمَّ قَالَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ: اللَّهُمَّ أَنْتَ عَبْدِي وَأَنَا رَبُّكَ، أَخْطَأَ مِن شِدَّةِ الْفَرَحِ”

“Sesungguhnya Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya ketika ia bertobat kepada-Nya daripada salah seorang di antara kalian yang berada di atas kendaraannya di tanah tandus. Kemudian kendaraannya lepas dari genggamannya dan di atasnya terdapat makanan dan minumannya, sehingga ia putus asa dari kendaraannya. Ia lalu datang ke sebuah pohon, berbaring di bawah naungannya, telah putus asa dari kendaraannya. Tiba-tiba kendaraannya itu muncul di hadapannya. Ia pun menangkap kendaraannya, lalu berkata saking gembiranya: ‘Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhanmu.’ Ia salah ucap karena saking gembiranya.”[2]

Taubat yang membuat Allah sangat gembira, karena itu adalah kemenangan atas hawa nafsu dan jiwa yang cenderung berbuat buruk serta setan yang terkutuk. Itu adalah kegembiraan dari Tuhan Yang Maha Penyayang dan Maha Dermawan.

Rabb kita – Maha Tinggi – mencintai orang-orang yang bertobat: 

﴿ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ ﴾ [Al-Baqarah: 222]   

222.Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang yang menyucikan diri.

Allah mencintai hamba-Nya yang setiap kali melakukan kesalahan, segera bertobat.

Taubat yang tulus tidak hanya menghapus dosa-dosa, tetapi juga mengubahnya menjadi amal kebaikan: 

﴿ إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَـٰٓئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا ﴾

 [Al-Furqan: 70]

70.kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang

Allah senantiasa dan akan terus memberi ampunan meski hambanya selalu berbuat salah dan dosa

“يَا عِبَادِي، إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا، فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ”

Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian selalu berbuat salah siang dan malam dan Aku senantiasa mengampuni semua perbuatan dosa, maka mintalah ampunan kepada-Ku.[3]

Pintu taubat selalu terbuka, kafilah kafilah para pendosa selalu pergi dan pulang, dan pemberian Rabb kita selalu tersedia, karena Dia berkata: 

﴿ قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ﴾ [Az-Zumar: 53]

  1. Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhanya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Ma’asyirol mukminin ..

Ketahuilah termasuk yang membantu kita untuk bertaubat adalah mengingat kebesaran Allah dan pengawasan-Nya, serta mengingat akibat buruk dari dosa-dosa, bahwa dosa adalah penyebab kemurkaan Rabb

﴿وَما أَصابَكُم مِن مُصيبَةٍ فَبِما كَسَبَت أَيديكُم وَيَعفو عَن كَثيرٍ﴾ [Ash-Shūrā: 30]

30.Dan musibah apa pun yang menimpa kamu maka adalah karena perbuatan tangan kamu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).

Dan janganlah kamu menganggap dosa itu terlalu besar sehingga menghalangimu dari taubat, karena itu adalah buruk sangka terhadap Allah; Dia Maha Kuasa dan tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni oleh-Nya: 

﴿ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ﴾ [Az-Zumar: 53] 

53.Sesungguhanya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya

Dia telah mengampuni kemusyrikan dan dosa pembunuh seratus orang, yang mana itu adalah dosa yang paling besar maka Tidak ada keputusasaan dari Rahmat Allah

Jika kita terjerat dalam dosa, maka kembali lah kepada taubat, dan perbaiki amal perbuatan kita: 

﴿وَأَقِمِ الصَّلاةَ طَرَفَيِ النَّهارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيلِ إِنَّ الحَسَناتِ يُذهِبنَ السَّيِّئَاتِ ذلِكَ ذِكرى لِلذّاكِرينَ﴾ [Hūd: 114]

  1. Dan laksanakanlah salat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).

Rasulullah ﷺ bersabda:

وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا (HR. Tirmidzi no 1987)

“dan iringilah perbuatan dosa dengan kebaikan makai a akan menghapusnya”[4]

 

Termasuk yang dapat membantu untuk bertaubat adalah membaca Al-Qur’an dengan tadabbur (penghayatan); karena Al-Qur’an adalah

penyembuh, rahmat, dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman.

Yang juga membantu dalam taubat adalah berjihad melawan hawa nafsu, menentang setan, dan menghindari dosa-dosa, serta bersahabat dengan orang-orang baik. Jaga anggota tubuh dari hal-hal yang haram, dan jauhkan diri dari tempat-tempat fitnah.

Dan berdoalah kepada Allah, karena doa Nabi ﷺ yang paling sering adalah: 

“يَا مُقَلِّبَ القُلُوبِ ثَبِّت قَلْبِي عَلَى دِينِكَ”

“Wahai Dzat yang membolak balikan hati, teguhkanlah hatiku di atas agamamu” [5]

Maka, perbanyaklah – wahai hamba-hamba Allah – hal-hal ini sebagai orang yang mengetahui banyaknya dosa dan khawatir akan dampaknya di dunia dan akhirat.

 

اللَّهُمُّ وَفِقْنَا لِلتَّوْبَةِ وَالْإِنَابَةِ، وَاِفْتَحْ لَنَا أَبَوَّابَ الْقَبُولِ وَالْإِجَابَةِ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ.

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

 

Khutbah Kedua

الحمْدُ للَّهِ وَكَفَى، وَسَلامٌ عَلى عِبادِهِ الذينَ اصْطَفى، وَبَعْدُ؛ فَاتَّقُوا اللَّهَ -عِبَادَ اللهِ- حَقَّ التقوَى، وَحَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أنْ تُحَاسَبُوا، وَبِطَاعَةِ رَبِّكُمْ تُزَيَّنُوا، وَمِنْ ذُنُوبِكُمْ تُوبُوا وَتَطَهَّرُوا، وَعَنْ بَابِ مَوْلَاِكُمْ فَلَا تَبْرَحُوا، وَخُذُوا مِنْ دُنْيَاِكُمْ لِأُخْرَاَكُمْ.

Shalawat dan salamlah kepada penutup para nabi dan rasul, sebagaimana diperintahkan oleh Rabb alam semesta dalam kitab-Nya:

﴿ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ﴾ [Al-Ahzab: 56]

للَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ: أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الْأَكْرَمِينَ.

الَّلهُمَّ أعِزَّ الإسْلامَ وَالمُسلِمينَ، وَاجْعلْ هَذَا البلدَ آمنًا مُطمَئنًّا وَسَائرَ بِلادِ المُسْلِمينَ.

الَّلهُمَّ وَفِّقْ خَادِمَ الحَرَمينِ الشَرِيفَينِ، وَولِيَ عَهدِهِ لمَا تُحبُ وترْضَى، يَا ذَا الجَلالِ والإكْرامِ.

عِبَادَ اللَّهِ: اذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ الْجَلِيلَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

Ditulis oleh : Abu Utsman Surya Huda Aprila

 

[1] HR Ibnu Majah no 3807

[2] HR Bukhari No 6308 dan Muslim No 2747

[3] HR Muslim No 2577

[4] HR Tirmidzi no 1987

[5] HR Hakim 1951



Related Posts

  • All Post
  • Doa-Doa
  • Kajian Islam
  • Khotbah Jumat
  • Muamala
  • Tanya Ulama
    •   Back
    • Akhlak
    • Fiqih
    • Hadis
    • Sirah Sahabat
    • Tafsir
    • Umum
    •   Back
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
    •   Back
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    •   Back
    • Rukun Islam
    • Rukun Iman
    • Umum
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
Adobe Stock

June 17, 2025/

JAKARTA – Setiap orang, pasti akan merasa bahagia jika dicintai, termasuk meraih cinta Allah. Dia akan...

Edit Template

Yuk Subscribe Kajian Sunnah

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.

Popular Posts

No Posts Found!

Trending Posts

No Posts Found!

© 2024 Kajiansunnah.co.id