Ketika ada orang yang berbuat baik kepada Anda, setiap hari memberikan makanan, minuman, pakaian, uang dan lain-lain, tapi orang tersebut tidak pernah menampakkan dirinya, dia memberikan segalanya kepada Anda di balik “layar”, apakah ada keinginan pada diri Anda bahwa suatu hari Anda ingin bertemu dengannya? Orang yang masih memiliki hati, dia pasti ada perasaan ingin bertemu dengan orang yang selama ini berbuat baik kepadanya. Akan berterimakasih kepadanya, akan menghormatinya dan berusaha semaksimal mungkin membalas kebaikan-kebaikannya. Intinya, pertemuan adalah sebuah kebahagiaan yang diharapkan. Kita akan merasa Bahagia ketika bertemu dengan orang yang selama ini baik kepada kita.
Tahukah kita, bahwa Allah ta’ala jauh lebih baik dari apa yang diilustrasikan di atas. Allah telah memberikan segala hal yang kita butuhkan, apakah kita tidak rindu ingin berjumpa dengan Allah? Melihat wajah Allah yang begitu mulia?
Timbul pertanyaan, “Memangnya kita bisa melihat Allah?” Jawabannya, tentu bisa, mengapa tidak? Seseorang akan bisa melihat Allah beserta wajah-Nya kelak di Surga, dan ini adalah kenikmatan tertinggi di surga. Tentunya, kenikmatan tersebut tidak bisa diraih dengan remeh temeh, di antara syarat agar kita bisa meraihnya ialah dengan menjadi orang yang beriman.
وُجُوهٌ يَّومَئِذٍ نَّاضِرَةٌ. إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ.
“Wajah-wajah (orang yang beriman) pada hari itu berseri-seri, kepada Rabb-nya-lah mereka melihat.” (QS. Al-Qiyamah: 22-23).
لِلَّذِيْنَ أَحْسَنُوا الحُسْنَى وَزِيَادَةٌ.
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, mereka mendapatkan balasan yang terbaik (surga), beserta tambahannya.”
Yang dimaksud dengan “tambahan” pada ayat di atas ialah wajah Allah subhanahu wa ta’ala.
Shuhaib bin Sinan radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ، قَالَ: يَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: تُرِيدُونَ شَيْئًا أَزِيدُكُمْ؟ فَيَقُولُونَ: أَلَمْ تُبَيِّضْ وُجُوهَنَا أَلَمْ تُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ وَتُنَجِّنَا مِنْ النَّارِ. قَالَ: فَيَكْشِفُ الْحِجَابَ، فَمَا أُعْطُوا شَيْئًا أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِن النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ… ثُمَّ تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ: لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ.
“Apabila penghuni surga telah masuk ke dalam surga, Allah ta’ala berfirman, “Apakah kalian (wahai penghuni surga) menginginkan sesuatu sebagai tambahan (dari kenikmatan surga)?” Mereka pun menjawab, “Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari (azab) neraka?” Maka (pada waktu itu) Allah membuka hijab (yang menutupi wajah-Nya Yang Mahamulia), dan penghuni surga tidak pernah mendapatkan suatu (kenikmatan) yang lebih mereka sukai daripada melihat (wajah) Allah ‘azza wa jalla.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat tersebut di atas (Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya). (HR. Muslim, no. 181).
Semoga hadis ini bisa kita jadikan sebagai motivasi agar bisa lebih bersemangat dalam beribadah dan beramal saleh.
Ditulis Oleh:
Al-Faqiir Abu Yusuf Wisnu Prasetya, S.H
