
JAKARTA – Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam diutus oleh Allah bukan hanya sebagai pembawa wahyu atau penyampai agama Islam. Tetapi lebih dalam lagi, yakni sebagai pelengkap dari misi-misi nabi sebelumnya untuk menyempurnakan dan mengajarkan akhlak yang mulia kepada seluruh umat manusia
Akhlak dalam Islam merupakkan fondasi dari semua amalan dan ibadah. Hal ini karena Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah (hablum minallah) tetapi juga hubungan manusia dengan manusia lain (hablum minannas).
Nabi Muhammad menekankan bahwa beribadah tanpa diiringi akhlak yang baik tidaklah cukup. Sebagai contoh, salat tidak hanya mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, tetapi juga harus membentuk akhlak seseorang agar menjadi lebih baik. Itu sebagaimana sabda beliau yang sangat masyhur:
إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” – HR Ahmad
DEFINISI AKHLAK MENURUT ISLAM
Lalu apa definisi akhlak menurut Islam kalau begitu? Ketika kita melihat di dalam beberapa referensi kamus bahasa Arab, para ulama bahasa mendefinisikan akhlak sebagaimana berikut;
Imam Ibnu Manzur Rahimahullah mengatakan: “Tabiat dan perangai yang manusia bisa disifatkan dengannya baik sifat yang positif atau negatif sebagaimana akhlak kejujuran, amanah, rasa malu dll.” – Lisanul ‘Arab
Dengan definisi demikian, kita dapat mengambil kesimpulan bahwasannya akhlak adalah suatu perangai yang dikenakan oleh manusia, yang mana akhlak tersebut bisa bersifat positif atau negatif (baik atau buruk).
Ketika seseorang memiliki akhlak yang baik maka dia akan mendapatkan keutamaan yang dikatakan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dan sebaliknya jika ia tidak memiliki akhlak yang baik, maka ia pun akan mendapatkan balasan dari apa yang ia kerjakan, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah ditanya:
أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ الْفَمُ وَالْفَرْجُ
“Tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, maka beliau pun menjawab: “Takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.” Dan beliau juga ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan orang ke dalam neraka, maka beliau menjawab: “Mulut dan kemaluan.” – HR Tirmidzi
Dalam tulisan ini kita akan menjelaskan serial akhlak Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang harus dicontoh oleh umatnya.
Bersambung….
Ditulis oleh Abu Husna Gilang Malcom Habiebie S.Ag,