KAJIAN ISLAM: HADIS

KAJIAN ISLAM: HADIS HUKUM MEMBACA AL-QUR'AN BAGI WANITA YANG SEDANG HAID ATAU NIFAS

JAKARTA – Kajian Islam ini akan menceritakan terkait hadis yang menjadi sebuah petunjuk jalan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Adapun hadis-hadis tersebut menjadi penuntun umat agar selalu tetap berada di jalan-Nya.

Nabi mengutus Muadz bin Jabal ke Negara Yaman

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ مُعَاذًا قَالَ بَعَثَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّكَ تَأْتِي قَوْمًا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ فَادْعُهُمْ إِلَى شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ فِي فُقَرَائِهِمْ فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ فَإِيَّاكَ وَكَرَائِمَ أَمْوَالِهِمْ وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ

Dari Ibnu Abbas, bahwa Mu’adz berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutusku. Beliau bersabda: “Sesungguhnya kamu akan mendatangi suatu kaum dari Ahli Kitab, maka ajaklah mereka kepada persaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, dan bahwa aku adalah utusan Allah. Jika mereka mentaatimu untuk hal tersebut, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu pada setiap siang dan malam. Jika mereka mentaatimu untuk hal tersebut maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka sedekah yang diambil dari orang kaya mereka lalu dibagikan kepada orang-orang fakir di antara mereka. Jika mereka mentaatimu untuk hal tersebut maka kamu jauhilah harta mulia mereka. Takutlah kamu terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara dia dan Allah.”

Hadis ini dikeluarkan oleh:

  • Bukhari di dalam Shahihnya no: 1395, 1458, 2448, 7372
  • Muslim di dalam Shahihnya no: 19
  • Abu Daud di dalam Sunannya no: 1584
  • Tirmidziy di dalam Sunannya no: 625 dan 2014
  • Nasa’i di dalam Sunannya no: 2435 dan 2522
  • Ibnu Majah di dalam Sunannya no: 1783

Faidah Hadis:

Inilah perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Muadz yaitu berdakwah terlebih dahulu di jalan Allah sebelum memerangi orang-orang yang memerangi agama Allah, sebagaimana Nabi sering mewasiati para panglima-panglima beliau ketika mereka diutus. [1]

Sesungguhnya inti dari Ibadah adalah berserah diri dan merasa hina dihadapan Allah ta’ala. Pekerjaan-pekerjaan dalam syariat dinamakan ibadah karena orang-orang yang terbebani (mukallaf) senantiasa mengerjakannya karena mereka patuh kepada Allah ta’ala.

Sebagian para ulama berhujjah dengan hadis ini bahwasannya kaum kuffar tidak diperintahkan untuk mengerjakan cabang-cabang syariat terlebih dahulu sebelum inti syariat. [2]

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan syariat-syariat ini bertujuan untuk mengajarkan yang lebih penting dari yang penting. [3]

Berkata Imam Al-Qurthubi [4][5] rahimahullah:

Dalam sabda Nabi “Takutlah akan doa orang yang terzalimi” faidah yang bisa diambil dari potongan ini adalah;

  • Haramnya perbuatan zalim.
  • Ancaman buat orang zalim.
  • Dibolehkannya berdoa bagi orang yang terzalimi.
  • Janji yang pasti dari Allah bahwa Dia akan menjawab doa-doa orang yang terzalimi, akan tetapi bisa dibayar kontan atau ditangguhkan agar orang yang menzalimi lebih banyak dapat siksaan dari Allah, sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يُمْلِي لِلظَّالِمِ فَإِذَا أَخَذَهُ لَمْ يُفْلِتْهُ

“Sesungguhnya jika Allah hendak menyiksa orang-orang zalim, maka Dia akan menyiksanya tanpa ada satupun yang tertinggal.” [6]
Kemudian Nabi membacakan sebuah ayat:

وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ

{Dan begitulah azab Rabbmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim} (QS. Hud: 102).
Dan sebagaimana yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ تُحْمَلُ عَلَى الْغَمَامِ وَتُفْتَحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ

dan doa orang yang dizholimi. Doa mereka dibawa ke atas awan dan dibukakan pintu langit untuknya, lalu Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Demi izzah-Ku, Aku akan menolongmu meski setelah beberapa waktu.”[7]

Ditulis oleh Abu Husna Gilang Malcom Habiebie

[1] Al-Mufhim lima Asykala min talkhisi kitabil Muslim 1/181
[2] Al-Mufhim lima Asykala min talkhisi kitabil Muslim 1/181
[3] Al-Mufhim lima Asykala min talkhisi kitabil Muslim 1/182
[4] Imam Abul Abbas Ahmad bin Umar Al-Anshari, bukan pengarang kitab Tafsir Qurtubi
[5] Al-Mufhim lima Asykala min talkhisi kitabil Muslim 1/184
[6] HR Ibnu Majah 4008
[7] HR Ahmad 7700

Related Posts

  • All Post
  • Doa-Doa
  • Kajian Islam
  • Khotbah Jumat
  • Muamala
  • Tanya Ulama
    •   Back
    • Akhlak
    • Fiqih
    • Hadis
    • Sirah Sahabat
    • Tafsir
    • Umum
    •   Back
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
    •   Back
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    •   Back
    • Rukun Islam
    • Rukun Iman
    • Umum
    • Sholat
    • Zakat
    • Puasa
    • Haji (Umrah)
    • Allah
    • Malaikat
    • Kitab
    • Rasul
    • Hari kiamat
    • Takdir
Adobe Stock

June 17, 2025/

JAKARTA – Setiap orang, pasti akan merasa bahagia jika dicintai, termasuk meraih cinta Allah. Dia akan...

Edit Template

Yuk Subscribe Kajian Sunnah

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.

Popular Posts

No Posts Found!

Trending Posts

No Posts Found!

© 2024 Kajiansunnah.co.id